Mohon tunggu...
Nabila
Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa

My hobbies are reading and watching movies

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Makanan Cepat Saji sebagai Penyakit Era Digital: Ancaman Nyata bagi Kesehatan Mahasiswa

25 September 2025   06:00 Diperbarui: 25 September 2025   06:04 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pendahuluan


Perkembangan teknologi digital telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk cara kita
makan. Bagi mahasiswa, era serba cepat ini menawarkan kemudahan luar biasa melalui
layanan pesan antar makanan daring (online food delivery) seperti GoFood, GrabFood, dan
ShopeeFood. Didukung oleh promosi, kemudahan pembayaran, dan citranya sebagai makanan
modern, makanan cepat saji (fast food) menjadi pilihan utama yang praktis dan hemat waktu
di tengah padatnya jadwal akademik.
Sayangnya, kepraktisan ini datang dengan konsekuensi yang tidak bisa diabaikan. Pola
konsumsi yang berlebihan dan terus-menerus terhadap makanan cepat saji berpotensi memicu
berbagai masalah kesehatan, baik secara fisik maupun mental, terutama bagi mahasiswa yang
rentan terhadap masalah gizi.


Dampak Pada Kesehatan Fisik


Makanan cepat saji dikenal memiliki kepadatan energi yang tinggi, serta kandungan lemak
jenuh, gula tambahan, dan natrium yang melampaui batas rekomendasi. Jika dikonsumsi dalam
jangka panjang, pola makan ini dapat memicu gangguan metabolik seperti obesitas,
dislipidemia, hipertensi, dan diabetes melitus tipe 2.
Beberapa penelitian menunjukkan korelasi positif antara tingginya frekuensi konsumsi
makanan cepat saji dengan peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT). Sebanyak 63,6%
mahasiswa bahkan setuju bahwa berat badan mereka meningkat setelah mengonsumsi
makanan cepat saji. Selain itu, tingginya frekuensi konsumsi juga berhubungan dengan
peningkatan berat badan, kadar kolesterol, dan gula darah di atas ambang normal. Beberapa
mahasiswa juga mengeluhkan gangguan fisik lain, seperti sakit tenggorokan setelah
mengonsumsi makanan cepat saji (Efendi, Laili, & Fairosi, 2025).


Dampak Pada Kesehatan Mental dan Kognitif


Selain kesehatan fisik, makanan cepat saji juga memiliki dampak yang signifikan pada kondisi
mental dan kualitas hidup mahasiswa. Asupan gizi yang tidak seimbang dapat mengganggu
konsentrasi belajar, menurunkan stamina, dan meningkatkan risiko kelelahan. Hal ini secara
tidak langsung berpotensi memengaruhi prestasi akademik dan produktivitas.
Berdasarkan penelitian, dampak lain yang dirasakan adalah munculnya rasa kantuk. Sebanyak
63,6% responden merasa mengantuk setelah mengonsumsi makanan cepat saji. Ironisnya,
59,1% dari mereka juga tidak setuju bahwa makanan cepat saji dapat membuat mereka
bersemangat (Anita et al., 2023).
Selain itu, makanan cepat saji sering kali mengandung zat-zat kimia seperti natrium polifosfat
dan zat aditif lainnya. Jika dikonsumsi secara berlebihan, zat-zat ini dapat berpotensi
menyebabkan gangguan pada fungsi otak. Hal ini menunjukkan bahwa dampak makanan cepat
saji tidak hanya memengaruhi tubuh, tetapi juga kemampuan kognitif dan kondisi mental
seseorang.


Kesimpulan dan Saran

Ketergantungan pada makanan cepat saji di kalangan mahasiswa merupakan fenomena yang
dipicu oleh perkembangan teknologi dan gaya hidup modern. Penting bagi mahasiswa untuk
memahami bahwa kepraktisan yang ditawarkan memiliki risiko besar bagi kesehatan fisik dan
mental mereka. Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang adalah kunci untuk menjaga
kesehatan tubuh dan otak. Penting juga untuk menyeimbangkan antara kenyamanan dan
pertimbangan gizi dalam memilih makanan, terutama di era di mana kemudahan akses terhadap
makanan tidak sehat sangatlah tinggi.

Daftar Pustaka

Anita, Rifa., Nurahmah, Khofifah Tiara., Fitriani, Icha., & Hutasoit, Cristian. 2023.
Pengaruh Makanan Cepat Saji Terhadap Kesehatan Mahasiswa Institut Teknologi
Sumatera. ResearchGate.
Efendi, Hadi Nur., Laili, Ayik Nikmatul., & Fairosi, Mohammat. 2025. Dampak Konsumsi
Makanan Cepat Saji Terhadap Kesehatan Metabolik Mahasiswa di Era Food Delivery
Online. Jurnal Multidisiplin Ilmu Akademik, 3(2), 706-714.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun