Mohon tunggu...
Nabila Putri Islami
Nabila Putri Islami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nabila Putri Islami. Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Tetap menjadi pribadi yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyimpan Memori untuk Meningkatkan Daya Ingat dalam Menghafal Al Quran

12 Juni 2021   23:42 Diperbarui: 13 Juni 2021   00:16 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menyimpan memori dalam menghafal al-quran merupakan hal yang sudah mereka lakukan semenjak kecil. Ketika mereka baru lahir pun mereka sudah didengarkan ayat suci al-quran. Sering kali ketika mereka sudah beranjak remaja mereka akan sulit untuk menyimpan informasi dengan baik, berbeda dengan mereka yang masih kecil otak mereka mengalami perkembangan yang signifikan sehingga sangat mudah mengingat informasi yang diberikan. Namun, bagaimana manusia menyimpan informasi yang didapat dalam menghafal al-quran agar tetap tersimpan dalam memory.

Berdasarkan dalam studi psikologi tentang teori memori yaitu proses penyimpanan informasi dari apa yang ditangkap oleh panca indera manusia. Memori itu bisa bersifat sementara ataupun juga permanen. Memori juga bisa terlupakan dan bisa juga dipanggil kembali saat dibutuhkan, dengan menghubungkan konsep di waktu sekarang dengan masa lalu. Manusia telah diciptakan oleh Allah SWT dengan berbagai bentuk panca indera dan kemampuan untuk mengingat sesuatu. Pada dasarnya manusia dalam mengingat sesuatu merupakan proses pemahaman terhadap informasi yang didapatkan. Teori memori mencatat bahwa informasi atau stimulasi yang masuk melalui salah satu atau kombinasi dari panca indera kita yaitu biasanya visual melalui mata, pendengaran, dan juga telinga. Bila informasi itu tidak diperhatikan dengan baik maka ia akan langsung terlupakan namun jika diperhatikan informasi tersebut akan ditransformasikan ke sistem ingatan jangka pendek. Selanjutnya setelah berada di sistem jangka panjang informasi itu dapat diperoleh kembali melalui strategi tertentu atau informasi tersebut terlupakan karena adanya kekurangan dalam sistem pengarsipannya. Semakin baik seseorang menjaga memorinya maka akan semakin banyak memori yang mudah di ingat.

Di dalam islam pun sudah dijelaskan secara detail mengenai tentang pemahaman dan proses sistem kerja memori, pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini seperti apa yang dilakukan oleh para penghafal Al-Quran dengan mengulang ayat yang sudah dihafal setiap hari. Dengan kita melakukan latihan yang terus menerus disertai dengan bimbingan seorang guru, penghafal akan mudah mengingatnya karena secara otomatis penghafalan itu dilakukan setiap hari. Kemampuan seseorang mengingat kembali informasi yang sudah masuk itu sangat dipengaruhi oleh kecerdasan yang dia miliki. Kemampuan seseorang dalam menghafal Al-Quran itu berbeda-beda, seseorang yang cerdas mereka kebanyakan mampu menghafal Al-Quran lebih cepat dibandingkan seseorang yang memiliki kecerdasaan yang cukup lemah.

Dalam menghafal Al-Quran seseorang harus mampu memahami maknanya karena itu merupakan meyimpanan informasi dengan penyimpanan yang mendalam, penyimpanan tersebut sehingga dapat melibatkan aspek emosi sehingga lebih mudah untuk tersimpan ke dalam memory jangka pendek. Dimana dengan pengulangan tersebut ingatan yang berada di ingatan jangka panjang dipanggil kembali untuk masuk ke ingatan jangka pendek kemudian ingatan yang berada di dalam memori sensori masuk kedalam ingatan jangka pendek dengn pengaktifan pada kedua ingatan tersebut sehingga informasi lebih mudah dipanggil sewaktu-waktu.

Otak sangat berperan penting karena otak merupakan salah satu organ yang paling komplek pada tubuh manusia. organ pada manusia tersusun dari sejumlah jaringan pedukung dan sel saraf yang saling terhubung. Otak ini dilindungi oleh lapisan yang disebut selaput otak dan tulang tengkorak, serta terhubung ke saraf tulang belakang. Otak ini juga yang menentukan organ tubuh bergerak, memerintahkan panca indera, menentukan persepsi, mengatur komunikasi dan menetukan jumlah informasi yang didapatkan.

Dalam islam ditekankan bahwa fungsi kognitif dan sensori merupakan sebagai alat penting untuk belajar. Bagaimana proses berpikir kognitif kedalam sistem memori jangka panjang ke memori jangka pendek yang berperan aktif menentukan keberhasilan seseorang maupun kegagalan seseorang meraih pengetahuan. Potensi dalam tubuh atau organ fisiopsikis manusia yang berfungsi sebagai alat yang penting untuk melakukan berpikir seperti indera pengelihatan yang berfungsi untuk menerima informasi visual, indera pendengaran yang berfungsi untuk menerima informasi verbal, dan akal potensi pada kejiwaan manusia merupakan sistem psikis yang kompleks untuk menyerap, mengelola dan menyimpan kembali informasi dan kognitifnya.

Bagaimana cara seseorang dalam menghafal Al-Quran?

Al-Quran merupakan kalamullah yang merupakan mu'jizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW. Di Indonesia merupaka negara yang umat islam terbesar bahkan hampir seluruh dunia dan rata-rata mereka menganut agama islam. Agama islam itu sendiri sangat dirahmati karena memberikan kedamaian bagi hambannya. Dari tahun ke tahun pesantren di Indonesia semakin bertambah. Para orang tua menginginkan anaknya untuk masuk pesantren agar anaknya menjadi seoarang penghafal Al-Quran. Bahkan di zaman sekarang sudah banyak acara yang mengadakan acara lomba seperti hafiz Quran. Seseorang dalam menghafal Al-Quran mereka melakukan dengan berbagai cara, mereka ada yang belajar sendiri dan ada yang menggunakan guru, tetapi kebanyakan dari orang Indonesia mereka lebih memilih untuk menggunakan guru atau biasanya disebut ustadz dan ustadzah. Di Indonesia sebagian dari guru yang mengajar Al-Quran mereka memiliki cara yang berbeda-beda. Pertama, mereka membaca ayat yang akan dihafal dibaca secara berkali-kali sampai mereka lancar. Kedua, materi yang mereka hafalkan diulang lagi dengan sesekali melihat Al-Quran. Ketiga, dengan mereka mengulang lagi tanpa melihat Al-Quran dan memejamkan mata. Keempat, mengulang lagi dengan tanpa membuka sebanyak 30 kali. Adapun cara lain untuk seseorang dapat menghafal Al-Quran dengan baik. Seseorang harus memiliki hati yang ikhlas, karena ikhlas merupakan suatu sikap yang menjadikan niat hanya untuk Allah SWT dalam melakukan amalan. Selanjutnya, mengulang hafalan dengan konsentrasi, menghayati ayat agar informasi tersimpan dalam ingatan. Selanjutnya, melihat lebih jauh pemahaman Al-Quran dengan kcepatan menghafal Al-Quran. Selanjutnya, memperbaiki tanda baca karena apabila kita tidak memperbaiki kesalahan dalam menghafal maka memori kita akan sulit diubah dengan memori yang baru, dan informasi yang sudah dimasuki oleh memori jangka panjang akan sulit digantikan oleh yang baru.

Jadi bagaimana seseorang dapat menyimpan memorinya saat menghafal Al-Quran, disimpulkan bahwa daya ingat jangka pendek sangat berpengaruh secara signifikan terhadap kecepatan menghafal Al-Quran. Semakin tinggi daya ingat dan jangka pendeknya maka akan semakin cepat pula seseorang dalam menghafal. Variabel kecerdasan tidak dapat dimasukan ke dalam analisis karena terjadinya daya ingat jangka pendek.

DAFTAR PUSTAKA

Ahsin, 1995. Metode menghafal Al-Quran. Makalah. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Sistem Pengajaran Baca Tulis Al-Quran LPTQ. NA

Solso. R.L. 1988. Cognitive Psychology. (2nd. Ed.). Boston: Allyn and Bacon, Inc.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun