Mohon tunggu...
Nabila Asha
Nabila Asha Mohon Tunggu... Apoteker - Pharmacist, Writer

Enjoy seeing my writing ! Find me on ig @itsnabilaasha

Selanjutnya

Tutup

Diary

Suka Duka menjadi Mahasiswa Farmasi, Kamu Salah Satunya?

8 Desember 2023   11:01 Diperbarui: 8 Desember 2023   11:04 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Halo sobat kompasianer, menjadi seorang mahasiswa adalah impian dari banyak orang. terlepas dari bagaimana banyak dan rumitnya tugas dijenjang perkuliahan. Apa lagi untuk kamu yang masuk di jurusan-jurusan yang terkenal akan kesulitannya, salah satunya adalah jurusan farmasi. Jurusan farmasi menjadi pilihan jurusan yang banyak diminati meski terbilang sulit karena banyaknya hafalan nama ilmiah, macam-macam obat dan golongannya, patofisiologi penyakit, produksi obat dengan formula yang tepat, hingga bagaimana obat bisa sampai ditangan pasien secara efektif baik dari segi cost (biaya) dan efek terapinya.

Kuliah jurusan farmasi ditempuh selama 3,5 sampai 4 tahun ya dan untuk mendapatkan gelar profesi, maka harus melanjutkan pendidikan profesi apoteker selama 1 tahun. mungkin terkesan lama ya kompasianer, tapi nanti ketika semua sudah selesai ditempuh segala kenangan suka duka akan berkenang sekali. sebagai anak jurusan farmasi kalian pasti pernah mengalami beberapa hal berikut ini :

1. Sering Begadang untuk Mengerjakan Laporan Praktikum

Sudah bukan hal yang tabu lagi, anak jurusan farmasi pasti terkenal dengan banyaknya laporan praktikum yang dikerjakan. kalau tidak me-management waktu dengan baik dan benar, pasti akan kacau semua, belum lagi tugas-tugas lainnya. dalam seminggu biasanya anak farmasi ada sekitar 2-4 jadwal praktikum, tergantung pada semester berapa. untuk semester awal, biasanya belum ada praktikum karena masih pengenalan atau ada 1 praktikum saja. dimasa ini mahasiswa akan beradaptasi perlahan sebelum memasukin semester-semester selanjutnya yang semakin padat merayap.

2. Paling takut kalau ada suara barang pecah di Laboratorium

Hayoo, siapa yang disini pernah mecahin alat laboratorium ? sebelum memasuki laboratorium dan melakukan praktikum biasanya dilakukan pre-test terlebih dahulu untuk mengukur pemahaman mahasiswa sebelum melaksanakan praktikum. dan tidak heran kenapa kalau ada suara barang pecah atau jatuh, semua mahasiswa, dosen, dan asisten laboratorium akan langsung menuju ke sumber suara. bagaimana tidak, kita dihadapkan dengan alat-alat lab yang harganya tidak murah, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. 

3. Mempelajari obat dan kesehatan, tapi kesehatan sendiri dilupakan

Bagaimana tidak, tugas yang menumpuk membuat tidur tidak teratur dan makan jadi berantakan. menghafal nama-nama obat, menyiapkan tugas formulasi yang tidak bisa hanya dilakukan diskusi sekali dua kali saja, dan laporan praktikum yang mulai berantrian. untuk kalian yang ingin masuk ke jurusan farmasi, harus bener-bener dikumpulin semangat dan tekadnya yang kuat ya.. ingat! sulit bukan berarti tidak bisa. 

4. Sebagian besar anak jurusan farmasi adalah mahasiswa yang tidak diterima di jurusan kedokteran

Fakta atau bukan nih kompasianer ? sebagian besar anak farmasi kalau ditanya alasan masuk jurusan farmasi adalah karena belum mendapat rezeki di jurusan kedokteran. Jurusan kedokteran dan farmasi berbeda ya kompasianer, dari segi materi perkuliahannya mungkin ada beberapa yang sama, seperti jurusan kedokteran juga mempelajari ilmu kefarmasian meski tidak terlalu dalam, dan jurusan farmasi juga mempelajari tentang patofisiologi penyakit meski tidak sampai detail, karena fokusnya pada farmakoterapi obat. keduanya saling berkesinambungan. ketika temen-temen kompasianer sudah memutuskan pilihan menyelami jurusan tersebut, harus dipertahankan semangatnya hingga tuntas ya temen-temen. Perjalanan yang berliku pada akhirnya akan membuahkan hasil yang seimbang dengan usaha yang kita keluarkan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun