Mohon tunggu...
Asagift
Asagift Mohon Tunggu... Penulis - Guru

Ini adalah cara saya mengingat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tolong Jaga Ibu

12 Juni 2021   00:48 Diperbarui: 28 Agustus 2021   00:30 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seberapa banyak ingatan kita tentang ibu?

Seberapa paham kita tentang cita-cita terpendam ibu?

Setelah Ibu sakit, kita baru sadar bahwa kehidupan sehari-hari Ibu hanya berpusar pada lingkaran yang terus berulang, tanpa jeda. Ibu adalah Ibu. Terkadang Ibu harus mengubur mimpi terpendamnya untuk meraih sesuatu demi kita. Terkadang Ibu mengatakan sesuatu yang tidak pernah kita pikirkan, tidak kita pedulikan, tidak kita indahkan, dan dianggap tidak berguna ketika masih hidup bersama. Namun, ketika sudah tiada, seluruh ucapan-ucapannya itu bagai bom waktu di dalam hatimu yang baru kita sadari ketika sudah tidak bersama.

Ketika  Ayah asyik mengobrol, Ibu memasak, mencuci piring, menyiapkan makanan, sementara kita merasa bahwa semua yang Ibu lakukan memang menjadi pekerjaan yang wajar bagi seorang Ibu.  Meskipun Ibu bukan orang kaya, Ibu lah yang hadir memeluk saat persoalan dunia membebani kita, Ibu hadir mengusir rasa kesepian. Menjadi seorang Ibu bukan berarti tidak pernah lelah. Menjadi seorang Ibu bukan berarti tidak boleh sakit. Saat sebuah keluarga sedang diguncang besar, Ibu yang akan menjadi nahkoda utamanya. 

Sebagai seorang anak, tidak begitu banyak mengenal sifat seorang Ibu bukan hal yang aneh. Tidak apa-apa. Ibu ketika menjadi Ibu yang utuh akan memiliki dunia sendiri.  Akan tetapi, dengan kita mengetahui dunia itu kita akan menjadi lebih pantas, bukan? Khususnya bagi seorang anak perempuan, hanya ada dua kemungkinan, seorang Ibu menjadi sangat dekat dengan anak perempuannya, atau mereka menjadi sangat asing satu sama lain.

Ibu tidak akan lagi berpikir untuk menjadi wanita kekinian. Ia berpikir bagaimana anaknya dapat sekolah dan makan dengan layak. Untuk memenuh kebutuhan keluarga, ia banting tulang hingga membuat jargon "ayo sini, Ibu apa aja bisa." Meskipun pada kenyataannya terkadang ia ingin mengeluh dan bingung karena tidak tahu.

Sampai pada suatu saat, jika Ibuku mengatakan "Kau harus rajin belajar yang rajin di sekolah, supaya dapat hidup lebih baik." Apakah yang dimaksud dari kalimat tersebut? Ya, Ibu ingin anaknya hidup layak supaya dapat merawatnya saat tua. Ibu seperti mengatakan "Tolong jaga aku. Tolong lihat aku. Tolong rawat aku kelak kau sudah bekerja."

Saat menyebut kata "Ibu" hati terasa lebih tentram. Saat itulah kita percaya bahwa dia sehat-sehat saja. Saat itu juga Ibu akan tetap tabah. Saat itu juga Ibu adalah orang yang ingin kita panggil saat kita sedang menghadapi masalah. 

Cobalah untuk sering menelpon Ibu ketika masih ada. Tidak hanya sekadar menanyakan kabar, tetapi cobalah untuk bercerita dan berkeluh kesah pada Ibu. Mencoba untuk family time dengan Ibu adalah waktu berharga lebih dari apapun.

Terakhir... "Menurut Anda, apakah Ibu Anda sudah bahagia?"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun