Jakarta - Menjelang tahun ajaran baru, para orang tua mulai sibuk mempersiapkan berbagai kebutuhan sekolah anak-anak mereka. Mulai dari seragam, tas, sepatu, hingga alat tulis, semuanya menjadi daftar belanja yang harus disesuaikan dengan kondisi ekonomi keluarga.
Putri Anggraini, seorang ibu rumah tangga yang anaknya bersekolah di MI Al-Fakhriyyah, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mengaku sudah mulai mencicil perlengkapan sejak jauh hari.
"Biasanya saya beli perlengkapan sekolah anak-anak secara bertahap. Kalau ada diskon tas, saya langsung beli. Buku tulis baru saya siapkan menjelang liburan. Semua saya sesuaikan dengan anggaran," ujar Putri.
Menurutnya, kebutuhan utama setiap tahun ajaran baru adalah seragam, tas, sepatu, dan alat tulis. Semua perlengkapan itu biasanya ia beli sendiri di Ramayana Kebayoran Lama, yang menurutnya lebih nyaman dibanding pasar tradisional.
"Barangnya bagus, harganya pas, dan sering diskon. Saya lebih suka beli di tempat yang sudah ada harganya, jadi nggak perlu repot nawar," tambahnya.
Putri mengaku penting untuk mengatur anggaran sejak dini agar kebutuhan sekolah tidak mengganggu keuangan rumah tangga. Ia mengutamakan barang-barang penting lebih dulu, dan tidak memaksakan membeli semuanya sekaligus.
"Kalau belum mampu beli semua, saya pilih yang paling penting dulu. Yang penting anak-anak bisa sekolah dengan perlengkapan yang layak," ucapnya.
Ia pun berharap ke depannya harga perlengkapan sekolah bisa lebih terjangkau, atau setidaknya ekonomi keluarga tetap stabil.
"Harapannya semoga rezeki lancar, dimudahkan beli perlengkapan sekolah dan kebutuhan lainnya," tuturnya.
Fenomena belanja perlengkapan sekolah juga dirasakan oleh para pedagang. Dari sisi penjual, suasana tahun ajaran baru membawa harapan tersendiri. Bapak Chandra, penjual alat tulis di Pasar Kebayoran Lama, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menyebut momen ini biasanya ramai dua hingga tiga minggu sebelum sekolah dimulai.
"Biasanya ramai dua sampai tiga minggu sebelum sekolah masuk. Sekarang masih sepi. Tapi biasanya orang tua beli buku, pulpen, penghapus, sama correction tape," ujar Chandra.