Mohon tunggu...
ranny m
ranny m Mohon Tunggu... Administrasi - maroon lover

Manusia dg keberagaman minat dan harap. Menjadi penulis adalah salah satunya. Salah duanya bikin film. Salah tiganya siaran lagi. Salah empatnya? Waduh abis dong nilainya kalo salahnya banyak hehe..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Terjebak Memori Valentine

10 Februari 2020   10:13 Diperbarui: 10 Februari 2020   10:21 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sorenya kutelpon rumahnya, dia yang angkat.

"Gimana coklatnya?" Tanyaku.

"Enak."

Udah gitu aja? Iya! Tanpa ada pertanyaan "kenapa ngasih gue coklat" atau "apa maksud lo?" atau pertanyaan-pertanyaan sejenis. Bener-bener udah gitu aja.

2003! Nggak tau deh kalo peristiwa itu terjadi di 2020. Kurasa nggak ada bujang gadis kecil yang begitu sok malu-malunya di saat ini. Tanpa coklat pun mungkin udah ngeh kalau ada yang naksir. Tapi si dia ini, dulu ya begitu itu. Entah nggak ngeh, entah nggak peduli. Dan aku pun ya begitu itu. Ngode doang beraninya!

Begitulah kisah valentine yang paling berkesan. Meski tanpa happy ending. Meski tanpa jadian. Meski tanpa bahkan balasan.

Yah, kadang menjebakkan diri dalam memori itu perlu dilakukan. Untuk mengenang dan merasakan kembali rasa yang sudah lama tak terasa, bukan untuk kembali dan mengulang kisah agar berakhir lebih indah.

Kututup dengan sebuah lagu untuk menyempurnakan jebakan masa lalu ini. Lagu dari Marina Mcbride "My Valentine".

If there were no words
No way to speak
I would still hear you
If there were no tears
No way to feel inside
I'd still feel for you

And even if the sun refused to shine
Even if romance ran out of rhyme
You would still have my heart until the end of time
You're all I need, my love, my Valentine

All of my life
I have been waiting for
All you give to me
You've opened my eyes
And shown me how to love unselfishly

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun