Mohon tunggu...
Mohamad Zaki Hussein
Mohamad Zaki Hussein Mohon Tunggu... lainnya -

Warga masyarakat biasa, anggota Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ideologi dan Reproduksi Masyarakat Kapitalis

19 Februari 2012   06:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:28 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Catatan Pengantar Untuk Diskusi Tulisan Althusser, 'Ideologi dan Aparatus Ideologi Negara'[1]

Dalam tulisan "Ideologi dan Aparatus Ideologi Negara,"[2] pertanyaan mendasar yang hendak dijawab oleh Althusser, menurut saya, adalah bagaimana formasi sosial kapitalisme bisa terus mereproduksi dirinya. Dalam menjawab pertanyaan itu, Althusser memulai dari "reproduksi syarat-syarat produksi," baru kemudian ia mengambil jalan memutar dengan membahas "infrastruktur dan suprastruktur." Tapi, untuk mendapatkan "gambaran besarnya" terlebih dahulu, di sini, kita akan memulai pembahasan dari infrastruktur dan suprastruktur, baru setelah itu, masuk ke hal-hal lain yang lebih spesifik.

Infrastruktur dan Suprastruktur

Infrastruktur dan suprastruktur adalah 'metafor bangunan' yang digunakan oleh Marx untuk melihat unsur-unsur dalam struktur masyarakat beserta hubungan mereka. Infrastruktur di sini merujuk ke 'basis ekonomi,' terutama cara produksi, sementara suprastruktur, terdiri dari dua unsur, yaitu legal-politis (negara dan hukum) serta ideologi.

Adapun hubungan antara infrastruktur dengan suprastruktur, sesuai dengan metafor bangunan, adalah bahwa basis ekonomi merupakan fondasi bangunannya, sementara dua unsur suprastruktur, yaitu legal-politis dan ideologi, adalah 'lantai atasnya' yang tidak dapat berdiri tanpa fondasinya. Di sebagian kalangan Marxis, hubungan ini ditafsirkan sebagai 'determinasi satu-arah,' di mana basis ekonomi menentukan suprastruktur yang bersifat pasif. Namun, Althusser tidak menafsirkannya demikian.

Penafsiran Althusser di sini, menurut saya, lebih dekat dengan Marx dan Engels. Dalam suratnya kepada J. Bloch, Engels pernah menyatakan: "Menurut konsepsi materialis tentang sejarah, produksi dan reproduksi kehidupan riil pada akhirnya (in the last instance) menjadi faktor penentu sejarah. Marx atau saya tidak pernah menyatakan lebih dari itu. Sekarang, kalau seseorang datang dan mendistorsi hal ini sehingga bermakna bahwa faktor ekonomi adalah satu-satunya faktor yang menentukan, maka ia merubah proposisi pertama itu menjadi sebuah frase yang tidak bermakna, abstrak dan absurd."[3]

Kata kuncinya di sini adalah 'pada akhirnya' (in the last instance) dan untuk menafsirkan kata kunci ini, Althusser menggunakan konsep 'indeks efektivitas.' Jadi, menurut Althusser, suprastruktur memiliki 'otonomi relatif' dan bisa bertindak balik terhadap basis, tapi 'efektivitasnya' berbeda dengan pengaruh basis terhadap suprastruktur. Suprastruktur hanya bisa bertindak-balik mempengaruhi basis sejauh batas-batas yang diberikan oleh basis ekonominya. Adapun untuk melihat suprastruktur, Althusser mengusulkan untuk melampaui (bukan menolak) metafor bangunan yang bersifat 'deskriptif' dan melihatnya dari sudut pandang reproduksi.

Reproduksi Formasi Sosial Kapitalisme

Di atas tadi, sudah dijelaskan bahwa 'basis ekonomi' pada akhirnya menentukan keseluruhan bangunan masyarakat. Artinya, sebuah masyarakat atau formasi sosial, termasuk kapitalisme, hanya bisa bertahan apabila 'basis ekonominya' bisa memproduksi secara terus-menerus. Adapun untuk bisa terus memproduksi, diperlukan juga reproduksi syarat-syarat produksi secara terus-menerus. Di sini, yang dimaksud Althusser dengan "syarat-syarat produksi" adalah (1) kekuatan-kekuatan produktif yang "bekerja di dalam dan di bawah" (2) relasi-relasi produksinya.

Dalam tradisi Marxis, yang dimaksud dengan kekuatan produktif adalah faktor-faktor produksi, yang bisa dibagi dua, yaitu (1) alat-alat produksi dan (2) tenaga kerja. Sementara, yang dimaksud dengan relasi produksi adalah relasi antara "pemilik faktor-faktor produksi" tersebut, yang dalam kapitalisme adalah relasi pertukaran komoditi yang sekaligus juga merupakan relasi kelas yang eksploitatif antara pemilik alat-alat produksi (pengusaha) dengan pemilik tenaga kerja (buruh).

Di tingkat empiris, reproduksi alat-alat produksi biasanya tampil dalam aktivitas pembelian alat-alat produksi oleh pengusaha. Di tingkat makro, Marx secara umum membagi 'pembagian kerja secara sosial' atau 'cabang industri' menjadi dua Departemen, yaitu Departemen I yang memproduksi alat-alat produksi dan Departemen II yang memproduksi alat-alat konsumsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun