Mohon tunggu...
M Yusuf Alamudi
M Yusuf Alamudi Mohon Tunggu... Ilmuwan - orang biasa yg ingin berbagi ilmu

menulis untuk mencerahkan umat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Bakteri C-Pneumoniae di Musim Pancaroba

14 Maret 2018   14:36 Diperbarui: 14 Maret 2018   14:39 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Indonesia sebagai daerah tropis yang berpotensi menjadi daerah endemik dari beberapa penyakit infeksi yang setiap saat dapat menjadi ancaman kesehatan bagi kesehatan masyarakat. Pengaruh geografis dapat mendorong terjadinya peningkatan kasus maupun kematian akibat Infeksi Saluran Pernafasan Akut. Prevalensi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) tahun 2007 di Indonesia adalah 25,5% (rentang: 17,5% - 41,4%) dengan 16 provinsi di antaranya mempunyai prevalensi di atas angka Nasional (Riskesdas, 2007). 

Sedangkan di Provinsi Jawa Tengah sebesar 80% sampai 90% dari seluruh kasus kematian Infeksi Saluran Pernafasan Akut disebabkan oleh pneumonia. Angka kejadian pneumonia di Jawa Tengah pada tahun 2010 mencapai 26,76%. C. pneumoniae, diindentifikasi sebagai suatu bakteri patogen intraseluler pada manusia, dapat berperan dalam penyebab timbulnya asma yang mungkin sebagai sensitisasi alergi ( allergic sensitization). C. pneumoniae merupakan penyebab penyakit pernafasan pada manusia yang menyebar secara endemik dan epidemik, diduga penularannya dari orang ke orang melalui sekret pernafasan dengan masa inkubasi beberapa minggu setelah penularan. 

Bakteri C.Pneumonia pertama kali diketahui pada tahun 1965, C.Pneumonia, termasukjenis baktei gram negatif yang menginfeksi secara intraseluler, merupakan penyebab infeksi pada traktus respiratorius (pharingitis dan bronchopneumonia) dan Conjuctivitis. Diketahui ada tiga jenis C.Pneumonia yaitu TW-183, menyebabkan conjunctiva pada anak-anak dengan usia 3-5 tahun di Taiwan pada tahun 1965., IOL -127 ditemukan di Iran dan AR-39 ditemukan pada mukosa faring anak-anak yang menderita pharingitis di Amerika Serikat.  

Strain TW-183 dan AR-39 memiliki kesamaan sehingga lebih dikenal dengan strain TWAR.  Infeksi C.Pneumonia  terbanyak didapati pada daerah pernafasan dan sering memperlihatkan gejala ringan atau tanpa gejala. Keadaan infeksi akut pada saluran nafas bagian atas dan bawah dijumpai sekitar 70% hingga 90% kasus. Organisme ini akan menetap beberapa bulan pada saluran nafas atas yang dapat menjadi progresif sehingga memperburuk penyakit asma dimana keadaan ini akan berlanjut menjadi asma kronik. 

Penelitian yang dilakukan di Australia, dari 170 penderita asma, didapati 80% terinfeksi C. pneumoniae,16,17 dan sekitar 40% hingga 60% dari populasi orang dewasa di seluruh dunia menunjukan bahwa infeksi C . penumoniae sebagai bakteri patogen pada manusia, umumnya menyebabkan infeksi yang berulang. Penelitian terbaru yang menunjukan infeksi kronik saluran pernafasan oleh C. penumoniae dapat menyebabkan perburukan yang mungkin pada penderita asma tersebut dapat diobati berdasarkan penyebabnya.

C.pneumoniae dapat menginfeksi saluran pernafasan manusia melalui sekret pernafasan yang penularannya dari orang ke orang secara endemik dan epidemik dimana menimbulkan suatu keadaan inflamasi dan infeksi kronik dari saluran pernafasan yang dapat merupakan suatu penyebab dari timbulnya asma. Pada seseorang yang terinfeksi C. pneumoniae akan terinfeksi selama hidupnya dan sekitar 30% hingga 50% dari orang dewasa diseluruh dunia memiliki antibodi seropositif terhadap C. pneumoniae yang banyak didapati pada kelompok umur 30 hingga 40 tahun. 

Rata -rata yang terinfeksi C.pneumoniae didapati pada manusia 55 tahun (22 s/d 82 tahun).  Sekitar 50% antibodi organisme ini dapat dideteksi pada usia 20 tahun yang kemudian akan terus meningkat sekitar 75% pada usia tua, umumnya lebih banyak diderita laki-laki (60%-90%) dari wanita. Selain menyebabkan Pneumonia, C.Pneumonia juga dapat menyebabkan ateroskerosis. 

Ini disebabkan Bakteri C.Pneumonia mempunyai afinitas/cenderung mengivasi ke dalam sel endotel dan sel otot polos pembuluh darah. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui infeksi C.Pneumonia dan ateroskelorosis. Dengan menggunakan hewan coba dapat ditemukan bahwa infeksi C.Pneumonia dapat menyebabkan penyakit aterosklerosis secara intraseluler dan ekstraseluler. Proses infeksi dimulai 5.5 bulan setelah terjadinya infeksi, setelah 7.5 bulan terdapat plak fibrosis yang merupakan pertanda inflamasi/infeksi aktif dan setelah 9.5 bulan terdapat thrombus ateroskerosis besar dan menonjol yang mengandung banyak leukosit (lipid core) pertanda inflamasi kronis dan progresif.

Secara Geografis Posisi Indonesia memiliki pengaruh terhadap perubahan angin Asia dan juga angin Australia yang selalu berganti arah dua kali selama satu tahun. Hal tersebut di dorong juga karena wilayah Indonesia berada di Antara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Oleh sebab itu di Indonesia hanya terdapat dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Peralihan musim hujan ke kemarau dan sebaliknya di kenal dengan musim pancaroba.

Saat memasuki musim pancaroba biasanya akan di ikuti juga oleh Cuaca Ekstrim. Saat musim pancaroba, cuaca di wilayah Indonesia tidak bisa diprediksi sehingga berpotensi timbul bencana seperti hujan badai, hujan es, petir, angin kencang, angin puting beliung, banjir dan longsor serta gelombang laut yang tinggi. kejadian ini bisa terjadi di semua wilayah di Indonesia.

Musim penghujan awal tahun ini puncaknya memang Januari sampai Februari. Indikasi terjadinya hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat diketahui antara lain satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun