Mohon tunggu...
Sigit Nugroho
Sigit Nugroho Mohon Tunggu... -

Nama Saya Sigit Nugroho. saat ini saya masih belajar menulis artikel di Kompasiana.tidak ada manusia yang tidak bisa kecuali malas. writer, student, dreamer traveller. kalau mau baca blog saya kunjungi sigitnu.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Sportivitas Permainan Sepak Bola

2 Juli 2012   03:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:21 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Saya iri dengan perkembangan sepak bola di Negara Lain.  terutama di Indonesia Tercinta yang masih sangat tertinggal dengan Sepak Bola kita . Zaman dulu aja, sepak bola di Indonesia Lancar-lancar saja gak ada yang namanya rusuh.coba bayangkan, di Indonesia sendiri apakah Sepak Bola Kita sudah memperbaiki kualitas para supporter dan Para Pejabat PSSI? ya para Pejabat di PSSI Korupsi terus minim prestasi. terus , ada kejadian Menggiurkan  supporter Sepak Bola Indonesia malah Rusuh gara-gara Supporter Persija ada yang meninggal gara-gara ditusuk. Apa hanya  Sportivitas atau Kisruh saja ? Ini sama saja kisruh bukan Sportivitas.   Coba Bayangkan Ingatkah Anda Tentang Kisruh PSSI yang dari dulu sampai sekarang  gak ada habis-habisnya di Bahas. Ingat Nurdin halid yang Sempat di Hujat masyarakat gara-gara Korupsi? dia sempat ngotot mau menjadi Ketua Umum PSSI yang akan datang.

Jelas Banget Ketahuan Bohongnya tentang Kisruh Tersebut. Kita, sebagai Pecinta Sepak Bola Sangat Berharap agar masalah yang dihadapi Oleh PSSI cepat selesai. Bagaimana Bisa maju Kalau kaya begini aja masalahnya bisa lelet? Ya saya  Sebagai Pecinta Sepak Bola Pasti Kecewa  terhadap Pejabat PSSI yang lamban menyeselsaikan masalah di kubu organisasi sepak bola kita. Siapa yang kecewa? masyarakatlah atau Timnas kita? ya dua-duanya lah yang Jadi Korban Akibat Kisruh PSSI. Ya jangan sampai mereka kalau Kisruh Begini Mereka gak bertanding ke klub masing-masing. kalau gak bekerja sebagai pemain Sepak Bola  mau makan apa? cari uang disini susah banget . terus kalau si Pemain gak Bertanding ke klubnya mereka mau ngasih nafkah apa ke istri, anak , dan keluarga? Kita Sedih Sebagai Pecinta Sepak Bola Prestasi Kita malah tertinggal akibat Kisruh yang Melanda PSSI. Sepak Bola Kita Jangan Sampai Tertinggal Oleh Negara Lain yang sudah Sukses Menjual Prestasi Yang Gemilang.   Justru Itu  dengan Sepak Bola kita Bisa Mengajarkan Bagaimana Kita Sebagai anak muda mengatur Strategi yang Baik dalam Suatu Masalah.

Padahal, Sepak bola kalau menurut pandangan saya bisa meningkatkan sportivitas mereka dibandingkan senioritas . sepak bola bisa menjadi ajang kita untuk lebih meningkatkan kreativitas kita agar skill kita terasah dengan permainan tersebut. Jujur, saya dulu kurang tertarik dengan Sepak bola. setelah saya menonton EURO 2012 saya lebih banyak belajar dari klub-klub Eropa dalam soal sepak bola. baik dari segi leadership maupun kreativitas saya seorang pelajar. padahal, olahraga sepak bola sangat menuntun kita untuk mengasah kemampuan dan sportivitas bukan senioritas mereka dalam menghadapi pertandingan.

di Indonesia Sendiri, Sepak Bola Indonesia masih jauh tertinggal dari Spanyol. Justru rasa Sportivitas Pemuda Indonesia  menurun. mengapa? karena mental anak muda Indonesia mengenai Sportivitas Sepak bola masih kurang. mereka hanya bisa anarkis tentang Sepak Bola maunya merusak Fasilitas terus, merusak kendaraan, berantem antar suporter,  dan sebagainya.

Justru, kalau kesimpulannya Sportivitas dalam sepak bola harus lebih di gemblengin lagi agar kita menjadi menjadi supporter yang sportif dan tidak merusak citra diri kita sebagai hakikat martabat bangsa. dalam olahraga sepak bola kita bisa belajar banyak tentang bekerja sama dalam tim dan mengatur strategi yang kreatif.

yuk, kita mulai rasa sportivitas dengan sepak bola.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun