Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|Suka bercerita lewat tulisan|S.kom |www.lalakitc.com|Web Administrator, Social Media Specialist, freelancer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ada Cinta di Jakarta

22 Juni 2025   22:11 Diperbarui: 22 Juni 2025   22:11 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi mynotetrip saat walking tour ke Museum Arsip 

Hari yang spesial untuk Kota Jakarta. Banyak acara keren dan seru berlangsung, sayangnya hari tadi saya tidak ada energi untuk naik KRL ke Jakarta. Padahal hati meronta ingin datang dan menyaksikan perayaan Ulang Tahun Kota Jakarta ke 498.

Sejujurnya, sedari 2012 saya interview di Jakarta. Kota ini menjadi salah satu bagian penting dalam hidup saya. Proses saya bertumbuh serta meniti karir bahkan hingga menemukan teman hidup. 

Ya, tidak berlebihan jika saya bilang "Ada Cinta di Jakarta". Itulah yang saya rasakan. Bagaimana tidak, tahun 2012 saat kota tempat saya bertumbuh tidak ada peluang  untuk saya dapat bekerja. Rupanya di Jakarta saya mendapatkan kerja. 

Melalui pekerjaan pertama tersebut, saya bisa membiayai kuliah hingga hampir lulus. Lantas beneran lulus dari gaji kerja di Jakarta. 

Walaupun harus pulang-pergi Bogor-Jakarta dalam keseharian, rupanya penghasilan tersebut sukses mengantarkan saya ke momen wisuda hingga lulus jadi Sarjana Komputer. 

Bahkan di sebuah tahun tak jauh dari masa kelulusan kuliah, saya bisa menerima pinangan dan menetap di Kota Jakarta hingga awal tahun 2023. 

Saya, sudah menganggap Kota Jakarta merupakan kota kedua tempat saya tinggal serta bertumbuh. Bertemu dengan banyak orang dari berbagai penjuru Indonesia. Akrab dengan pedagang pasar Genjing Jakarta karena memang belanja di sana setiap libur bekerja. 

Terbiasa berdiri di dalam TransJakarta hingga berjam-jam lamanya karena terjebak kemacetan Kota. Menempuh jarak lumayan untuk bisa ngantor. Mencicip aneka kuliner dari berbagai kota tersedia di Jakarta. 

Banyak hal yang bikin kaget tentunya. Mulai dari ritme orang-orang yang serba cepat. Entah jalan kaki, naik kendaraan umum nggak bisa santai. Semua berburu dengan waktu. Berangkat lebih pagi semakin baik ketimbang kesiangan dan kejebak macet berjam-jam.

Meski begitu, saya sempat enggan menginjakkan kaki ke Jakarta. Bukan salah kotanya, namun ada beberapa hal yang ang membuat saya kurang nyaman: polusi udara, asap rokok dan Vape hingga persaingan dunia kerja yang kian hari terasa cukup kejam juga. 

Sempat kena layoff dan merasakan hilang arah. Pindah lagi ke Kota Bogor dalam kondisi tidak baik-baik saja. Namun ternyata, peluang saya mendapatkan rezeki masih ada di Jakarta . Jadi saya tetap pulang-pergi Bogor-Jakarta hingga kini sampai dengan akhir 2025 sih kalau sesuai kontrak. 

Setelahnya gimana? Saya berharap sih bisa sesekali saja ke Kota Jakarta. Minimal buat jelajah (walking tour) Kulineran dan datangi event. Selebihnya saya berharap semoga bisa dapat pekerjaan di kota Bogor saja. 

Bukan apa-apa, menahun dengan jarak tempuh keseharian yang jauh cukup menguras energi dan membuat saya merasa jemu hingga kelelahan juga. Memang selalu ada masa untuk menetap kembali di satu kota dan jadikan Jakarta tempat liburan  atau tambah relasi baik saja. 

Meski begitu, saya bersyukur pernah ditempati di Kota Jakarta. Kota yang terkenal keras dan menuntut kecepatan. Kota yang selalu ramai dan berisik. Bahkan kota yang jarang memberikan udara bersih. Udara Jakarta bersih dan langitnya indah di beberapa momen saja. 

Namun tidak dapat saya sangkal, kalau transportasi Kota Jakarta sudah jempolan banget. Semua moda transportasi tersedia dan terintegrasi. Memudahkan warga untuk bepergian. Mulai dari bersekolah, kuliah, bekerja dan berniaga. 

Saat ini Jakarta gencar juga memperkuat kebudayaan. Banyak kegiatan edukatif dan menarik yang tersaji serta bisa diakses oleh banyak kalangan. Seringkali ada event gratis juga. 

Kesempatan dan peluang untuk orang-orang yang memiliki bakat ditunjang sama sertifikasi dan Ijazah mumpuni pun terbuka lebar. 

Ada banyak unjuk bakat di adakan di kota ini. Maka tak heran kalau pesona Kota Jakarta akan terus memikat para pejuang terutama yang mau cari pengalaman hingga rezeki berbondong-bondong datang ke Jakarta. 

Selama datang dengan penuh persiapan dan perhitungan, pasti ada saja jalannya. Namun bagi sebagian yang nekat, memang akan terasa sulit. 

Saya berharap Kota Jakarta bisa menjadi tempat banyak orang bertumbuh. Menemukan makna hingga cinta tentang hidup. Semoga setiap orang yang menempati Jakarta, sadar buat jaga kebersihan kota mulai dari rumah atau tempat tinggalnya. 

Begitulah makna Kota Jakarta buat saya yang cukup terbantu dalam hal mencari pundi-pundi rupiah di Kota ini. Serta menemukan cinta, harapan dan nyaman dengan Kota Jakarta selama sempat tinggal hampir lima tahunan lamanya. 

Ada banyak kenangan manis hingga yang bikin menangis. Semua menjadi bagian dalam momen saya bertumbuh. Bukan hanya fisik melainkan mental juga. 

Beneran deh, di Jakarta itu bisa membentuk mental jadi lebih kuat. Belajar masa bodo dan mentingin prioritas. Nggak mau pusingin apa kata orang karena bakalan capek banget. Cukup fokus sama apa yang jadi tujuan dan selebihnya nikmati aja makanan di dekat stasiun untuk menopang tubuh yang lelah setelah seharian berjuang. 

Perlu energi yang banyak buat bisa kembali ke Kota Bogor setelah melalui macetnya Jakarta. Lalu berdesakan di dalam KRL dan beristirahat dalam pelukan Kota Hujan 

Benar adanya, kalau ada cinta di Kota Jakarta. Terutama bagi saya yang pernah merasakan manis-pahitnya kota yang jadi incaran banyak manusia. 

Setidaknya, di Jakarta punya banyak tempat wisata juga. Mulai dari laut, alam seperti beberapa taman kota yang nyaman, berbagai museum edukatif hingga indahnya malam hari melihat city light diantara gedung pencakar langit. 

Nah, kalau sobat kompasiner punya cerita apa aja yang menarik di Jakarta? Yuk sini cerita di komentar. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun