Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|Suka bercerita lewat tulisan|S.kom |www.lalakitc.com|Web Administrator, Social Media Specialist, freelancer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tupperware Si Awet Jadi Andalan

20 April 2025   09:58 Diperbarui: 23 April 2025   14:47 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Botol Minum Tupperware menemani keseharian bekerja. (Dokumentasi Pribadi lala_mynotetrip)

Apabila ditanya, kapan pertama kali punya Tupperware. Rasanya sedari saya masih berkuliah, mama sudah punya Tupperware untuk membekali saya makan. 

Pertama kali saya beli Tupperware pakai uang sendiri, ketika saya sudah mulai bekerja. Kebetulan saat itu ada teman kerja yang jualan Tupperware. Untuk series yang saya beli pertama kali, maaf lupa banget. Yang jelas saya beli paketan. 

Senang sekali rasanya bisa membeli produk yang teman jual. Apalagi Tupperware sangat terkenal karena awet dan berkualitas. 

Maka tak heran jika Tupperware amat digandrungi oleh para ibu dan anak muda yang suka bawa bekal. Yang sering saya miliki tentu Tupperware botol minum dengan beberapa ukuran, kotak makan dan beberapa wadah besar untuk acara.

Bahkan saya ingat, ketika paksuami di tahun 2019-an ikutan arisan Tupperware bareng rekan kerjanya. Saya takjub dan bahagia saat paksu bawa banyak Tupperware ke rumah, infonya produk dibawa ketika beres lunas bayar arisannya. 

Foto Tupperware. (Dokumentasi Pribadi lala_mynotetrip)
Foto Tupperware. (Dokumentasi Pribadi lala_mynotetrip)

Spesialnya lagi, arisan Tupperware yang ia ikuti itu dari penyisihan uang harian yang ia miliki. Masya Allah tabarakallah. Ia tahu betul kalau istrinya suka dengan produk yang satu ini. Tentu bukan sekadar membeli, ia memilihkan produk yang kiranya bisa berguna serta bermanfaat untuk food preparation.

Sebagai tim bekal, saya ke pasarnya seminggu sekali saat libur bekerja. Lalu menyiapkan food preparation kadang suka kebingungan, mau pake wadah apalagi. Sedangkan paling males kalau mesti memakai plastik sekali pakai. 

Maka ketika dapat wadah baru yang ukurannya oke, makin semangat menata sayuran, lauk pauk serta buah. Meski bekal, saya harus memikirkan kebutuhan nutrisi dan serat harian juga. 

Kalau dipikir-pikir ribet banget memang bikin bekal. Namun ini salah satu cara buat menghemat pengeluaran. Bayangin aja misal seharian full dalam sebulan semua makanan dibeli tanpa adanya masak, aduh bisa jebol. Maklum pendapatan masih lumayan ngepas jadi mesti lebih mawas diri.

Botol Minum Tupperware menemani keseharian bekerja. (Dokumentasi Pribadi lala_mynotetrip)
Botol Minum Tupperware menemani keseharian bekerja. (Dokumentasi Pribadi lala_mynotetrip)

Sebetulnya Tupperware sangat disukai dan digandrungi sama banyak kalangan. Akan tetapi, terlalu awet. Sehingga perputaran pembelian bisa jadi nggak begitu cepat. 

Seperti saya sendiri memang terbilang nggak begitu sering beli produk Tupperware. Biasanya nunggu beneran rusak dan tak bisa dipakai baru beli gantinya. 

Kemudian dari sisi model, bisa dibilang agak kurang improve. Sebagai pengguna wadah, membawa bekal. Saya suka juga lirik merk lain yang menawarkan inovasi menarik serta bentuk yang cantik. 

Apalagi di era belanja online. Ada banyak sekali produk murah meriah yang entah berantah namun sangat menarik. Beberapa orang mudah tertarik dan membeli. 

Meski saya tidak semudah itu beli sesuatu berbahan plastik untuk wadah. Masih suka cari info beneran BPA Free atau nggak. Apalagi kalau bekal makanan yang masih hangat misal sup, soto, aneka sayur. Saya tidak mau kalau makanan yang saya buat dengan susah payah kehilangan nilai gizi dan malah berbalik racun karena salah wadah. 

Idealis sekali memang, makanya saya masih tetap suka sama Tupperware. Termasuk orang yang syok dan kaget ketika mengetahui informasi bahwa Tupperware tutup. 

Agak sedih, kebayang nanti saya harus cari produk lain yang terpercaya buat wadah bekal. Kemudian membayangkan ada ratusan bahkan ribuan pegawai yang mesti kehilangan pekerjaan, membuat hati saya kian sesak. 

Fenomena semakin banyak perusahaan gulung tikar, beneran jadi pengingat buat semua pihak. Perubahan yang serba cepat dan persaingan global kian nyata di depan mata. Meski begitu, Tupperware tutup. Tupperware merupakan salah satu merupakan produsen wadah penyimpanan makanan asal Amerika Serikat (AS) yang hits di negeri tercinta Indonesia selama kurang lebih 33 tahun.

Di sisi lain, tentu jadi angin segar dan peluang baik untuk industri dalam negeri. Semoga ada brand dalam negeri berkualitas yang bisa naik daun dan memanfaatkan momentum ini. 

Kesempatan besar untuk brand dalam negeri agar bisa disukai dan dicintai. Maka mari saling bergandengan tangan kuatkan barisan untuk membeli produk-produk lokal. Majukan pengusaha dalam negeri agar tetap bisa menggaji karyawan dan beroperasi. Tentu dengan mengutamakan kualitas produk yang dibuat.

Dari sini kita semua tersadar, mari jadilah warga Indonesia yang mendukung kemajuan ekonomi lokal. Ekonomi dalam negeri, tentu dengan terus berbelanja segala hal dari negeri sendiri. Termasuk aneka lauk pauk, sayur mayur, buah dan perlengkapan lokal. 

Jangan terlalu FOMO, nggak perlu mudah terintimidasi buat beli produk branded dari luar negeri. Banyak banget lho karya dalam negeri yang bagus, berkelas dan berkualitas. Tinggal bagaimana hadirkan rasa bangga dan cinta saat menggunakannya. 

Semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin sobat kompasianer. Sehat dan bahagia . 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun