Mohon tunggu...
Maya Maulida Rifai
Maya Maulida Rifai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030141

oke, love u

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Dessert Lokal yang Tak Kalah Lezatnya dengan Dessert yang Sedang Viral di MedSos

25 Juni 2021   23:14 Diperbarui: 25 Juni 2021   23:32 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lulus sudah dari sekolah dan bertepatan dengan maraknya wabah virus covid-19 dan diposisi yang cukup sulit untuk mencari perkejaan. Dan akhirnya sembari menunggu mendapatkan pekerjaan, dia berfikir untuk melanjutkan bisnis dessert oreo yang sempat dulu dia tekuni di sekolah.

Saat itu dia mencoba untuk memperlakukan bisnisnya dengan cara Pre-Order dan ditawarkan kepada teman-temannya lewat via Whatshapp. Dan meminta teman-temannya untuk mempromosikan bisnis dia.

sumber : dokpri (foto dengan produk Rabozen dessert)
sumber : dokpri (foto dengan produk Rabozen dessert)
Di Pre-Order pertama dia sepi pelanggan karena bertepatan dengan berlakunya pandemi covid-19. Padahal dia sudah bersemangat untuk menjualnya sampai-sampai sudah membuat 10 porsi dessert oreonya namun itu tadi sialnya belum ada yang tertarik, karena mungkin juga baru awal pandemi orang-orang masih merasa khawatir.

Namun dia tidak berputus asa, kemudian dia mendapatkan pelanggan yang memborong dessert itu tapi dengan konsekuensi dia harus mengantarkan ke rumah customer yang rumahnya lumayan jauh jaraknya dari rumah owner dessert ini.

Usai Pre-Order pertama semangat dia masih tetap sama untuk mencari cuan, sampai pada akhirnya dessert ini dapat dikenal leh banyak orang dan banjir orderan hingga mendapatkan reseller dari tempat kerja utamanya ini.

Bisnis dessert ini dia menganggap hanya sebagai sampingan dan tambahan uang jajan saja. Namun akan hal itu dia sangat mendapatkan keuntungan yang lumayan banyak dan besar dari sebelumnya, dengan begitu dia tidak perlu meminta uang jajan kepada Ibunya.

Pre-Order yang dia gunakan dalam jangka waktu dua minggu sekali, yang menurut dia sudah sering membuka Pre-Order tapi pelanggan tidak pernah lelah untuk menanyakannya terus menerus.

"Kapan Pre-Order lagi min?" yang menanyakannya dari kalangan muda hingga kalangan tua seperti Ibu-ibu. Kemarin saya membantu dia berjualan juga dengan mengantarkan dessert ke daerah alun-alun utara daerah yang banyak berjualan gudeg.

sumber : dokpri (saya yang sedang menggantikan cod si owner)
sumber : dokpri (saya yang sedang menggantikan cod si owner)
Hebat sih, kalangan tua sampai tau makanan kekinian jaman sekarang apalagi yang dia gemari beli ini makanan manis yang kalorinya tak terhitung.

Dengan membuka bisnis seperti ini bisa membuat waktu luang dia terisi dan tentu menambah penghasilan. Makanan yang digemari oleh banyak dari kawula muda ini menarik mata sekaligus menarik lidah. Tapi ingat, secukupnya saja makanan yang manis-manis karena yang berlebihan itu kan memang tidak baik. 

Menerapka sistem Pre-Order dalam kurun waktu dua minggu sekali membuat pelanggan juga tidak gampang bosan dan tidak menimbun penyakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun