Mohon tunggu...
MyMimi
MyMimi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Film Pendek Karya Anak Indonesia, "Cheng Cheng Po"

18 Januari 2017   11:47 Diperbarui: 24 Januari 2017   23:53 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mungkin ada beberapa dari kalian yang langsung menjudge kalau dengar kata-kata film Indonesia, tidak menyalahkan mungkn ada beberapa dari kalian yang mempunyai pengalaman buruk saat menonton film Indonesia (termasuk saya!;p). Tapi sebenarnya banyak film Indonesia yang bisa dibilang baik dan layak untuk ditonton serta mempunyai nilai moral yang baik yang dapat kita tonton, salah satunya adalah film Cheng Cheng Po.

Film Cheng Cheng Po merupakan film pendek karya sutradara B.W. Purbanegara. Film ini berdurasi 18:31 detikdan sudah meraih dua penghargaan, yaitu  pemenang Piala Citra Film Pendek Terbaik FFI 2008 dan pemenang Konfiden Award Festival Film Pendek Konfiden 2007. Film ini mengangkat cerita tentang 4 sahabat yang mengalami suatu hal yang sebenarnya bisa dibilang bukan rahasia lagi dan yang (sedihnya!) masih menjadi polemic hingga sekarang di masyarakat kita, yaitu permasalahan Multicultural yang masih kental. Hal ini diselipkan di dalam scene pada saat orang tua salah satu pemeran utama yang bernama Tyara menunjukan sikap tidak bersahabatnya di saat anaknya berteman dengan teman-temannya yan mempunyai suku dan latar belakang berbeda. Keempat sahabat itu diperankan oleh Rewinda Elizabet sebagai Tyara, Gilang Isra Manggala sebagai Tohir, Axl Hanuebi sebagai Markus dan F. Erdin Kwartanto sebagai Han.

Film ini jelas menyampaikan pesan moral yang baik, karena film ini bercerita tentang empat sahabat dengan perbedaan suku dan lata belakang tetapi tetap bersatu dan saling membantu. Dimulai pada saat Han yang dipanggil oleh gurunya dikarenakan belum membayar uang SPP di tempat ia bersekolah. Pada saat ia bercerita kepada empat sahabatnya, mereka sepakat untuk membantu Han dengan cara meminta kepada orangtua mereka masing-masing. Tetapi ternyata itu tidak semudah yang mereka fikir, meminta orangtua mereka uang untuk SPP Han akhirnya tidak terwujud. Tetapi keempat sahabat ini tidak menyerah mereka akhirnya menjadi Barongsai yang berkeliling untuk menghibur masyarakat guna mendapatkan uang untuk SPP Han. Dan cara itu ternyata berhasil.

Film yang berisi kebaikan , persahabatan dan semangat juang seperti ini yang ingin selalu saya lihat dari perfilman Indonesia. Film pendek yang ‘ramah’ ditonton untuk anak-anak dan dapat menjadi contoh bagi anak bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun