Mohon tunggu...
M. Wildan Sidqi Purwanto
M. Wildan Sidqi Purwanto Mohon Tunggu... Buruh Korporat

Pegiat musik rock Jogja yang nggak giat-giat amat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Grind Boys Bukan Grup Lawak Tapi Bikin Ngakak Kayak Lagi Nongkrong Beneran, Padahal Kenal Juga Kagak!

16 Juli 2025   13:19 Diperbarui: 29 Juli 2025   00:21 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grind Boys (Sumber: Instagram Sekut)

Tongkrongan cowok itu nggak butuh alasan buat ngumpul. Kadang cuma pengin ketawa bareng, mabar game online, atau karena gabut aja. Obrolannya? Tentu saja nggak penting bahkan serampangan. Mulai dari cerita receh ketololan jaman sekolah sampai perdebatan soal siapa anggota Power Rangers yang paling pantas jadi ketua RT. Intinya semakin malam, semakin nggak masuk logika.

Seiring mulai susahnya nyatuin jadwal buat nongkrong, belakangan ini saya beralih menonton atau mendengarkan obrolan orang lain lewat konten podcast. Terutama yang bergenre komedi anak tongkrongan. Awalnya terasa aneh soalnya saya nggak nimbrung langsung dan cuma jadi pendengar pasif lewat gawai. Tapi lama kelamaan kok malah jadi aneh sendiri kalau nggak sambil nyetel podcast pas makan, sambil kerja, atau sebelum tidur. 

Satu dari sekian banyak podcast yang beredar saat ini, Grind Boys menjadi yang paling sering saya putar. Digawangi oleh trio Gofar Hilman, Rico Lubis, dan Mahesa "Wancoy" Yuwanda, podcast berformat audio-visual ini sudah mengudara di kanal Youtube Gofar Hilman sejak Maret 2022. Jujur, saya cukup telat ikut nimbrung.


Grind Boys bikin saya merasa ikut nongkrong, padahal rebahan

Awal perkenalan saya dengan Grind Boys bermula dari sebuah tayangan Youtube Shorts yang tiba-tiba nongol di antara video mukbang dan tutorial sulap. Isinya? Debat kusir soal hewan kurban boleh diganti dalam bentuk kornet, abon, atau bakso. Yang paling pecah sih waktu Si Wancoy nyeletuk, "Nanti pas H-1 baksonya nangis." Absurd? Banget. Dari klip nyeleneh itu yang kemudian berlanjut ke episode-episode lain yang ngak kalah konyol, saya langsung membatin, "Nah, ini nih podcast yang gue cari". Topiknya random dengan segala timpalan lucu dan tentu saja bikin betah. Padahal mereka kenal saya saja enggak.

Dari situlah daya tarik Grind Boys yang jadi titik pembeda dari podcast lain saat ini. Obrolan tongkrongan yang dulu cuma lucu kalau duduk langsung di warkop atau teras kos, sekarang bisa diangkat ke ranah digital tanpa kehilangan esensi nongkrongnya. Apalagi dengan dukungan konsep studio yang mereka pakai---duduk lesehan, meja kecil, lightning seadanya, dan gelas "minum" yang rutin diisi ulang---bikin aura tongkrongannya semakin intim. Rasanya kayak ikut duduk langsung di pojokan, padahal aslinya ya cuma nonton sambil rebahan.


Mereka bukan grup lawak tapi pola mainnya mirip banget

Nggak tahu kenapa, format komedi bertiga itu selalu jadi formula sakti mandraguna. Persis kombinasi mie kuah, telur setengah matang, dan hujan deras---nggak masuk akal kalo dipisah. Dalam trio, biasanya ada satu yang jadi objek punchline, satu lagi yang hobi ngecengin, dan satunya lagi pura-pura jadi penengah padahal biang kerok juga. Pola ini sudah jadi pakem sejak era grup lawak di TVRI, panggung kesenian komedi daerah, dan nggak terkecuali Grind Boys.

Wancoy sering banget jadi "keset" dan celetukannya yang out of the box. Gofar muncul sebagai tukang cengin, paling rajin ngelempar umpan, dan paling nggak rela ada dead air. Sementara Rico tampil kayak orang paling waras dan paling jago nginget detail momen-momen kecil. Tapi diam-diam paling hobi nuangin khamr ke gelas temannya biar pada cepat mabuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun