Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Siapa yang Menggunakan Bom Nuklir lebih Dahulu; Negara Pemenang [Polhankam – 05]

10 Mei 2011   04:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:53 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

[caption id="attachment_106523" align="aligncenter" width="186" caption="Perdamaian Abadi bagi Dunia --- hanya terjamin dengan Pemusnahan Senjata Nuklir, bukan hanya pembatasannya."][/caption]

Bellum nec timendum nec provandum - Perang itu tidak perlu ditakuti, tetapi juga tidak perlu dianjurkan. Wow --- Indonesia mengirim pasukan sebanyak 800 orang ke Somalia, di mana ada WNI yang dijadikan sandera oleh Perompak Somalia. Kekuatan Bajak Laut Somalia --- bengis, kejam, taktikus, dengan kekuatan ala Mafia Internasional ---- dan itu adalah bisnis Mafioso. Negara-negara Besar dan Kuat telah mencoba membrantas kekuatan Bajak Laut ala Sinbad itu  --- Amerika Serikat, Negara-negara Eropa, Cina,; bahkan NATO dan PBB pun telah pernah mengerahkan kekuatannya.  Mengapa tidak efektif ? Selanjutnya bagaimana Indonesia akan mengawal Kedaulatan Kapal Niaga yang berbendera Sang Saka Merah Putih ? Bagaimana cara NKRI  menjamin keselamatan WNI dan Kapal-kapal Indonesia yang berlayar di Lautan ? Bisakah Indonesia menumpas Lanun dan Pembajak di Sungai Musi ? Bisakah Indonesia dan Malaysia menjaga Selat Malaka --- serta menumpas habis anasir Pembajak di dalam kawasan Nasional kita ? Untuk menjadi Tolok Ukur --- Berapa biaya operasi militer Indonesia  kemarin itu ke Somalia ? Konon Menteri Pertahanan akan mengemukakannya di depan DPR RI. Populus vult decipi, ergo decipiatur, masyarakat mau ditipu, maka mereka pun akan tertipu. ! Konon Strategi Perang yang paling unggul --- yang telah di pertunjukkan oleh Orang Romawi atau pun para Penyerang Mongol : Menyerang lebih dahulu adalah penentu Kemenangan. Menyerang lebih dahulu itu bukan saja diperagakan dengan Ofensif Militer ---- perang Modern bisa didahului dengan Serangan Operasi Intelijen. Baik dengan pola militeristik, politik, ekonomi, budaya atau Penyebaran Informasi dan Disinformasi ---- seperti  ala Wikileaks.  Hebat deh. Indonesia  ? Indonesia dengan APBN yang defisit --- secara frontal menghadapi serangan itu.   Indonesia mlongo lingak-linguk, soalnya masalah yang membelit macam-macam dan, tidak strategis menghancurkan Radix --- akar masalahnya. Ketahanan Bangsa ini --- radixnya telah dirumuskan dalam Amanat Reformasi Mei 1998 --- Laksanakanlah ! Agar TNI kuat Penegakkan Hukum terlaksana Budaya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dihancur-lebur-kan Selamatkan NKRI ! Ofensiflah terhadap Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan yang dihadapi. Indonesia tidak mempunyai senjata nuklir --- syukurlah, tetapi dalam rangka Perang Rakyat Semesta --- apakah Rakyat Indonesia telah dilatih menghadapi Radiasi akibat Perang Nuklir di Asia Timur atau di Pasifik , ataupun kawasan di Selatan Indonesia ? Amerika Serikat mempunyai Doktrin Pertahanan : Melakukan Perang di luar wilayahnya ---- Perang Dunia I dan Perang Dunia II AS menyusul ikut perang belakangan. Bagaimana kira-kira Perang Dunia mendatang ? Berdasarkan pengalaman Perang Dingin, perang intelijen di segala bidang --- Negara-negara itu sudah mempunyai kesimpulan : Hidup atau mati . itu konsekwensi  Perang Nuklir. Kalau manusia tidak berhasil menghapuskan Senjata Nuklir --- bukan pembatasan. Yang menang yang Menyerang lebih dahulu ----  Kalau dua-dua serentak menyerang --- Tidak sempat Pre-emptive Strike di masing-masing pihak. Falsafah Pangeran Sambernyowo yang berlaku --- Tiji Tibeh, --- Mati Siji Mati Kabeh. Anak Cucu Orang Indonesia dalam rangka Perang Rakyat Semesta memerlukan Latihan Penyelamatan dari Radiasi Nuklir. Jangan ikut-ikutan Tiji Tibeh. Itu Bencana Yang nyata le ! *) Foto ex Internet

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun