Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia Negeri Gampangan [Kesadaran Nasional -30]

6 Maret 2011   02:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:02 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12993774122133435329

[caption id="attachment_92708" align="aligncenter" width="300" caption="US Dollar, Euro, Ringgit, dan Mata Uang apa saja; Okay !"][/caption]

Gampang mengorganisir Organisasi Gelap di Indonesia --- yang paling massif dan produktif, adalah Mafia Hukum dan Mafia Pajak.  Pemerintah mencoba meng-counter-nya, dibentuklah Satgas (?). Satuan Tugas. Efektifkah ?  Tunggu Sejarah menjawabnya. Tahun 2009, kita banyak menulis tentang gejala --- organisasi gelap, bank gelap, spionase gelap, dan macam-macam korporasi gelap --- yang memanfaatkan uang hasil korupsi di Indonesia.  Economic of Corruption.  Waktu itu antara lain mereka memburu "uang hangat-hangat tahi ayam" --- Bail-out Bank Century. Kita telah melupakan kasus itu --- operasi korporasi gelap tetap berlanjut ---- karena productive dan profitable ! Arus itu adalah Mafia Pajak --- seperti Sungai Mahakam besarnya,  lebih 30  Triliun Rupiah besarnya (?) Kok gampangan sih, Indonesia.  Penegakan Hukum lemah, Aparat Hukum lemah --- Budaya Korupsi telah ber-Si Maharaja Lela. Caba, vonis Pengadilan bisa ringan --- di penjara bisa membeli atau menyewa fasilitas.  Bahkan Eddy Tanzil cukup bermodal Rp. 300.000-an bisa melarikan diri.  Indonesia tidak mampu menangkapnya kembali (?) Pada hal Eddy Tanzil adalah koruptor Triliunan Rupiah --- Jaringan gelap yang turut meninkmati hasil korupsi itu.  Masih enak-enak di Indonesia --- mereka bermain golf ke-mana-mana dan bermain judi di mana saja. Proses Hukum di Indonesia bisa macet oleh karena --- barang bukti dihilangkan atau saksi "di-misssing-link-kan" , bisa pula dibuatkan "jaringan Saksi"  Zombie.  Ada tetapi tidak pernah ada.  Bagaimana menghadirkannya ? Apalagi kalau Saksinya dibuat Gila.  Gila-gila-an. Di Indonesiakah itu ? Ya. Karikatur ini bisa ditonton di Film India --- di sana selalu difilmkan, diskenariokan " Kelakuan Polisi"  ala Indonesia. Pengadilan ala India --- skenario film  India itu sepertinya mirip realitas di Indonesia. Tontonlah gambarannya. Pintar ya Industrialis Film India. Ekspor manusia Indonesia bisa --- Indonesia Bisa ! Tiga macam cara :

  1. melalui penjualan tenaga kerja legal
  2. melalui penjualan tenaga kerja illegal
  3. melalui trafficking (super pidana); anak-anak, para perawan, dan wanita-wanita muda yang akan menjadi hiburan di wisma atau bordil, dan rumah-rumah-murah-meriah.

Impor Narkotika gelap dengan modus operandi --- gampangan dan mudah-mudahan (tontonlah berita di TV dan media cetak) :

  1. kurir antar negara (orang Iran, orang Thai, orang Cina, Orang Malaysia --- macam-macam ala Turis).  Aneh-nya modus operandi gampangan;  paspor dan orangnya dari negeri-negeri yang sama.  Bodoh itu Sindikat ?  Enggak, Indonesia yang Gampangan dikibuli.
  2. jaringan pengedar dan konsumen di Indonesia cukup banyak (mungkin Sistem dan Prosedur pemberantasannya yang mudah ditebak). Indonesia pasar gelap narkotika yang potensial.  Daya Beli konsumennya Okay
  3. Kalau penyelundupan barang impor tetap berkembang --- apa payahnya menyelundupkan Narkotika.  Karena apa ?  Jaringan Logistics Indonesia tidak tertata, amburadul, dibuat amburadul --- agar penyelundupan jalan terus.
  4. Ada Jaringan Internasional --- dari Afrika sampai Lembaga Pemasyarakatan (seperti dari Ghetto dan Special Enclave)  sampai Apartemen-Apartemen. Menurut berita menjadi Channel of distribution. Kok bisa ya ?

Ini dia gejala baru dan potensi baru.  Lalu lintas Imigran Gelap. Kok bisa ?   Indonesia Gampangan Arus Imigran Gelap dari seluruh dunia (terutama Wilayah Konflik dari Timur Tengah) --- masuk jalur Nusantara menuju Surga di Selatan, Benua Australia. Lho ? Kok Laris ?   "kan Benua Australia dan Pemerintah Australia  sangat keras membatasi imigran ke wilayah itu. Namanya juga --- Indonesia Gampang ! Jaringan Gelap Internasional. *)Foto ex Internet

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun