Mohon tunggu...
Muhamad Zidan Alfarizi
Muhamad Zidan Alfarizi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa jurusan ilmu komunikasi, Universitas Terbuka

Berniat mengenal, berbagi cerita, lalu membekas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Melangkah (Part 4)

17 Januari 2023   12:59 Diperbarui: 17 Januari 2023   13:12 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

kondisi udara yang masih sangat asri, orang-orang yang terkenal sangat ramah-tamah, lebih cocok untuk menua bersama, he-he.

Hampir semalam penuh aku berkendara, diperangi kantuk yang berlebih, badan yang sangat pegal, mata yang mulai berat. Aku lebih memilih tidur daripada menikmati udara segar.

Petualanganku tidak selesai di sini, aku masih sangat penasaran dengan Kota Dieng, yang di tersebar di Media Sosial menjadi tempat terdingin, pernah sampai hujan es. Aku tidak terlalu tahu-menahu perihal berita cuaca yang tersebar, hanya saja aku ingin menikmati keindahan Negeri di atas dieng. Seperti foto yang tersebar di media sosial, Dieng memiliki wisata yang indah dan mempesona, intinya aku ingin ke sana tanpa debat!

                                    ******

Mumpung lagi liburan di Bumiayu, rencana ku ke Dieng terlaksana, aku tidak sendirian ke Dieng. "Balga Gea", akrab dipanggil "Gea" oleh kawan-kawanya, pulang dari Palembang, lusa lalu. Merupakan kakak anak pertama dari ibuku, menemaniku ke Dieng, jarak tempuh dari Bumiayu Menuju Dieng bila dilihat dari google maps sekitar 4 jam perjalanan bila di tempuh menggunakan sepeda motor. Iya, menggunakan motor lagi, tapi kami tidak berkendara malam hari, rugi kalau tidak dapat menikmati keseluruhan wisata Dieng. Bukan hal itu yang membuatku tidak mau berkendara malam. Tapi, Dieng siang hari saja sudah sangat dingin. He-he.

Menuju dieng pasti melewati Ajibarang, Purwokerto, Sukaraja yang dikenal dengan getuk gorengnya, Banjarnegara yang terkenal minuman cendol dawetnya, dan juga Wonosobo. Enggak langsung ke Dieng, yang pasti kami menikmati jajanan khasnya Sukaraja yaitu getuk goreng, dan juga Banjarnegara cendol dawet. Enak banget tau teman-teman, rasa dari getuk goreng yang manis di balut cendol dawet yang legit dengan rasa nangka yang melekat kuat. Membuatku kembung menghabiskan 2 porsi sekaligus, he-he.

                                      *****

Tiba di alun-alun Wonosobo, kami menyempatkan foto diri, Gea orangnya cuek. Namun kalau soal foto di tempat bagus, sifat cueknya berubah menjadi anak kecil yang dikasih mainan. Senyumnya 233 ketika melihat foto dirinya ada di alun-alun Wonosobo.

Jalur menuju Dieng sangat menantang diriku, jalanya sehancur hatimu. Menukik dan curam, kanan-kiri jurang. Truk sayur melintas geram, membuatku waswas mengendarai motor. Namun setelah bertarung dengan curamnya jalur Dieng, semua terbayarkan ketika tiba di Dieng. Benar saja, Dieng dingin sekali, seperti sikap dia kepadamu.

Ini siang hari, Bumiayu tidak ada apa-apanya. Kulit kotaku tidak kuat menghadapi dinginnya Dieng, sangat dingin. Bagi mereka yang tinggal di Dieng pun mengenakan jaket bulu angsa, kuah bakso yangku makan saja tidak sampai 5 menit sudah dingin, tidak kuat berlama-lama di Dieng, aku khawatir Hipertermia. Kami memutuskan untuk turun kembali mencari udara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun