Mohon tunggu...
Muz dalivah
Muz dalivah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pelajar smkn 37 jakarta

Tugas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengalaman ke Puncak

6 Agustus 2020   23:49 Diperbarui: 6 Agustus 2020   23:43 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hai, perkenalkan nama aku Muz dalivah biasa dipanggil muzda. Aku kepuncak pada hari sabtu, 27 juni 2020. Aku pergi kepuncak bersama temenku namanya Amet dan 4 orng temennya Amet bernama ka Sani, abang Manluk, nali, dan aljan. 

Aku berangkat dari rumah ke puncak jam 21.00 dan ke puncaknya menggunakan motor. Kita sampai puncak memakan waktu  kuarang lebig 3 jam. 

Sampai di puncak ternyata warung patra (warpat) nya penuh dan akhirnya kita ke warung yang deket warpat untuk istirahat dan minum yang hangat-hangat untuk menghangatkan tubuh sebab udara malam sangat dingin.

Setelah melepas penat sebentar kita jalan lagi ke Cibodas (gunung gede pangrango) untuk mencari tempat istirahat. Di Cibodas kita makan makan dan tidur. Keesokannya dipagi hari view pemandangan gunung gede pangrango nya bagus banget dan hawa di cibodas sangat dingin. 

Dan kita tidak melupakan untuk foto foto karena view nya bagus banget, setelah foto-foto kita minum yang  hangat hangat dan beberes untuk melanjutkan perjalanan ke Curug Putri Kencana.

Diperjalanan kita lumayan banyak kendala seperti motornya terpeleset batu sebab jalannya tidak rata banyak batu batu dan diperjalanan kita hanya muter muter karena abang manluk lupa jalan dan akhirnya kita nanya nanya dengan warga setempat.

Setelah sampai di Curug Putri Kencana kami melepas penat, makan dan bercerita tentang apapun. Setelah itu mereka berendam di Curug Putri Kencana. Aku tidak ikut berendam sebab aku tidak bawa baju ganti dan aku hanya melihat mereka berendam.

Setelah mereka berendam akhirnya kita foto foto di curug tersebut. Dan mereka ganti baju dan makan. Setelah makan kita tidur 1 jam. Jam 16.00 kita beberes untuk pulang. 

Diperjalanan motornya Amet bannya kempes dan berentidi isi angin. Kita lanjut lagi perjalanannya untuk pulang. Di daerah cijantung motornya Amet mengalami ban nya bocor untung saja tidak terjadi kecelakaan sebab pengendara banyak lain nya pada kencang kencang mengendarainya. 

Akhirnya aku dan amet mencari ban tubles. Aku mengabari teman teman nya Amet tentang motornya amet yang bocor. Setelah menemukan ban tubles kita menunggu setengah jam.

Setelah selesai kita melanjutkan perjalanan. Diperjalanan ternyata ban motornya amet spelleng atau masang bannya tidak pas yang menyebabkan jalan motornya tidak benar. Aku sampai rumah jam 19.00 dan aku langsung membersihkan badan.

Terima kasih kamu sudah baca cerita pengalaman kepuncak saya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun