Tiba juga kita di momen penentuan. Laga pamungkas. Partai hidup-mati. "Win or go home!"
Kalimat itu bukan sekadar slogan, tapi kenyataan yang sedang dihadapi Timnas Indonesia dalam perjuangannya di ajang internasional kali ini.
Atmosfernya udah mulai kerasa sejak beberapa hari terakhir. Di media sosial, warganet sibuk adu prediksi. Di tongkrongan, obrolan bola jadi menu wajib. Semua mata tertuju ke satu hal: apakah Garuda bisa terbang lebih tinggi atau harus mendarat lebih awal?
Jalan Berliku Menuju Partai Penentuan
Kalau kita mundur sedikit, perjalanan Timnas nggak bisa dibilang mulus. Kadang bikin bangga, kadang bikin jantungan. Tapi satu yang pasti: tim ini nggak pernah kekurangan semangat juang.
Di fase grup misalnya, kita sempat bikin kejutan saat melibas lawan yang di atas kertas lebih kuat. Tapi kita juga sempat keteteran saat menghadapi tim yang seharusnya bisa kita kendalikan. Konsistensi memang masih jadi PR, tapi nyatanya, kita masih bertahan sampai ke titik ini.
Dan sekarang, satu laga tersisa. Hasilnya akan menentukan segalanya lolos atau pulang.
Tekanan? Jelas Ada, Tapi Mental Jadi Kunci
Namanya juga laga penentuan, pasti ada tekanan. Tapi tekanan nggak selalu buruk. Justru bisa jadi bahan bakar kalau disikapi dengan kepala dingin. Dan menurut gue, skuad asuhan pelatih saat ini sudah mulai menunjukkan mental bertanding yang lebih matang.
Kita udah nggak gampang panik walau kebobolan duluan. Kita juga bisa balik menyerang dan menekan dengan percaya diri. Hal yang dulu mungkin jarang banget kita lihat.
Tapi ya itu tadi, dalam pertandingan seperti ini, mental akan diuji habis-habisan. Fokus bisa buyar karena satu kesalahan kecil. Kepercayaan diri bisa runtuh karena gol yang telat. Di sinilah karakter tim benar-benar kelihatan: siapa yang tahan banting, siapa yang mental baja.
Dukungan Suporter, Bukan Sekadar Sorakan
Ngomongin Timnas, tentu nggak lengkap tanpa membahas suporter. Dukungan dari tribun stadion atau layar kaca di rumah adalah nyawa tambahan buat para pemain.
Kita semua tahu gimana fanatik dan militan-nya suporter sepak bola di Indonesia. Tapi kali ini, dukungan itu jangan cuma jadi sorakan di medsos. Ayo kita ubah jadi energi positif. Kurangi nyinyiran kalau ada pemain yang main kurang maksimal. Ingat, mereka manusia, bukan karakter game FIFA.