Mohon tunggu...
Mutia Saberko
Mutia Saberko Mohon Tunggu... Guru - Guru

English Teacher

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi 3.1 Pengambilan Keputusan Berdasarkan Nilai-nilai Kebajikan

30 Maret 2023   10:50 Diperbarui: 30 Maret 2023   10:53 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

JURNAL REFLEKSI 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN NILAI NILAI KEBAJIKAN

OLEH MUTIA SABERKO

CGP ANGKATAN 6 KABUAPTEN PADANG PARIAMAN

Salam Guru Penggerak.....

.

Refleksi dwi mingguan kali ini saya akan menuliskan jurnal dengan model 4F.

4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P, dengan pertanyaan disesuaikan dengan yang sedang terjadi pada saat penulisan jurnal.

. Awal Februari, tepatnya tanggal 1 Februari 2023 kegiatan Pendidikan Calon Guru Penggerak kembali dimulai. Untuk CGP Angkatan 6 dilanjutkan pada modul 3.1. Kegiatan pertama tentu saja dimulai dengan pre test. Ketika menjawab butir-butir soal, saya sedikit sulit memilih jawaban yang paling tepat. Banyak study kasus diberikannya. Karena saya memang belum membaca modul, sehingga agak kesulitan juga dalam menjawabnya. Setelah pretest saya lanjut memahami alur 'mulai dari diri' . Judul Modul 3.1 'Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin.' Pada alur mulai dari diri ini saya diminta merenungi bagaimana pengambilan keputusan yang pernah saya lakukan baik kepada siswa maupun teman sejawat atau lingkungan.

Memang selama ini saya sering mengalami dilema dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat. Saya sering ragu-ragu dan juga takut salah, sebab keputusan yang terbaik itu sering harus bertentangan dengan peraturan yang ada tetapi penting untuk orang lain. Ya, sulit memang, namun keputusan harus di ambil juga. Misalnya saja persoalan murid saya di sekolah. Saya mempunyai seorang Murid yang bernama Barra, Kebetulan saya adalah wali kelas 7 di kelas Barra di tempatkan.Barra adalah seorang anak yang sangat butuh perhatian khusus. Beberapa guru mengeluhkn Barra karena sering datang terlambat ke sekolah dan jarang mengerjakan tugas, Sya sudah mencob teknik coaching dan praktek Segitiga Restitusi,pada awalnya Barra berubah, namun seminggu saja hal ini terjadi, Barra kembali lg dengan keterlmbatan dan jarang mengerjakan tugas. Sampai tiba masanya  Rapat Penentuan Kenaikan  Kelas. Beberapa guru meminta Barra tinggal kelas saja, namun di hati kecil saya, saya merasa kasihan. Disinilah Dilema terjadi. Saya berharap dengan mempelajari modul ini saya bisa mengambil keputusan yang tepat .

Pada ruang kolaborasi, saya berdiskusi bersama fasilitator dan rekan CGP lainnya menganalisis kasus dilemma etika dan Bujukan Moral  yang akan membuat saya lebih paham bagaimana mengambil keputusan yang tepat dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari maupun di sekolah. Kemudian  pada alur elaborasi, berdiskusi dengan instruktur  membuat materi ini makin saya fahami sehingga saya tidak ragu lagi melakukan aksi nyata di sekolah dengan tepat dalam mengambil keputusan. Dan saya berharap nantinya bisa menjadi sosok yang bisa melahirkan keputusan-keputusan yang jitu dan cemerlang, sehingga menjadi tempat bertanya hendaknya bagi teman-teman di sekolah maupun di lingkungan saya.

Demikian refleksi saya pada modul 3.1 ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun