Mohon tunggu...
Mutiara Ria Despita Maharani
Mutiara Ria Despita Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Setelah Aquaponik, Mahasiswa Pengabdian Membangun Desa UNEJ Ajak Masyarakat Binakal Menanam Sayur dengan Memanfaatkan Barang Bekas

4 November 2022   11:52 Diperbarui: 4 November 2022   11:57 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyemaian menggunakan Spons Bekas

Program Pengabdian Membangun Desa UNEJ merupakan salah satu program PKKM dari Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember yang memasuki Angkatan ke-II pada tahun 2022. Salah satu kelompok Mahasiswa Pengabdian Membangun Desa diterjunkan di Desa Binakal, Kecamatan Binakal, Kabupaten Bondowoso mulai tanggal 24 Agustus 2022. Mahasiswa dituntut menyusun program kerja yang sesuai dengan potensi desa setempat untuk membangun desa menjadi lebih baik.

Desa Binakal terdiri dari 4 dusun, yaitu Dusun Masjid, Dusun Pande, Dusun Krajan dan Dusun Malar. Mayoritas penduduk menggunakan Bahasa Madura sebagai bahasa kehidupan sehari-hari. Desa ini memiliki potensi lahan pertanian yang cukup luas dengan komoditas utama adalah tanaman padi. 

Selain itu, masyarakat Desa Binakal dikenal menjadi seorang pengrajin wadah ikan (bernyit) dan pande besi yang hasilnya langsung diserahkan kepada pengepul untuk dijual ke Kota.

Tidak sedikit Masyarakat Desa Binakal sering kita temui membuang sampah sembarangan. Hal tersebut membuat lingkungan menjadi kumuh dan banyak gorong-gorong yang tersumbat. Rata-rata macam sampah yang dibuang sembarangan seerti sampah rumah tangga, aqua, kardus bekas, dan spons.  

Berdasarkan hal itu, kami berinisitif untuk menggerakan hati dan pikiran masyarakat untuk sadar tidak membuang sampah sembarangan yang menyebabkan hal fatal dalam lingkungan. Sisi lain kami mengedukasikan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, kami juga turut memberikan inovasi pemanfaatan barang-barang bekas untuk dimanfaatkan sebagai sesuatu yang berguna.

Pendekatan yang dianggap paling sesuai untuk mengajak masyarakat dalam mengimlementasikan hal tersebut adalah pendekatan kontekstual. 

Pendekatan kontekstual adalah konsep yang membantu dalam mengaitkan antara teori dengan dunia nyata, sehingga dapat memotivasi masyarakat dalam membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapan kehidupan mereka sehari-hari. Hal tersebut membuat materi akan lebih mudah dipahami oleh masyarakat apabila media pembelajaran menggunakan benda-benda konkrit yang ada di sekitar kita.

Salah satu teknik pemanfaatan ulang sampah-sampah anorganik adalah dengan menjadikan barang bekas tersebut sebagai wadah untuk bercocok tanam. Selain murah dan mudah di dapat, pemanfaatan barang bekas mampu mengurangi tingkat pencemaran terhadap lingkungan sekitar. 

Teknik bercocok tanam yang di maksud adalah teknik budidaya tanaman dengan sistem hidroponik. Berikut beberapa gambar sistem hidroponik yang telah kami terapkan dengan memanfaatkan barang bekas:

Penyemaian menggunakan Spons Bekas
Penyemaian menggunakan Spons Bekas
Kit Hidroponik menggunakan Kardus Bekas
Kit Hidroponik menggunakan Kardus Bekas
Kit Hidroponik menggunakan Styrofoam Bekas
Kit Hidroponik menggunakan Styrofoam Bekas
Hidroponik Sistem Sumbu (Wick System) menggunakan Botol Bekas
Hidroponik Sistem Sumbu (Wick System) menggunakan Botol Bekas
Instalasi Hidroponik Bertingkat Memanfaatkan Barang Bekas 
Instalasi Hidroponik Bertingkat Memanfaatkan Barang Bekas 
Beberapa gambar diatas merupakan contoh hidroponik yang kami buat dari barang-barang bekas yang dirasa masih bisa digunakan untuk kebutuhan hidroponik seperi kardus, wadah plastik, botol dan barang bekas lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun