Mohon tunggu...
mutiaalauwia
mutiaalauwia Mohon Tunggu... Mahasiswa

Bobby menonton, saya senang bermain tiktok

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Krisi Empati Di Era Digital : Apakah Kita Semakin Dingin?

16 Juni 2025   22:08 Diperbarui: 16 Juni 2025   22:08 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan


Pernahkah kita memperhatikan betapa mudahnya kita melewatkan berita duka di media sosial? Ada anak yang kelaparan, korban konflik, atau keluarga yang kehilangan segalanya karena bencana---namun jari kita hanya menggulir ke bawah, seperti biasa. Tidak ada jeda, tidak ada refleksi, bahkan kadang tidak ada rasa.

Kita sudah terbiasa. Terlalu terbiasa.

Di tengah kemajuan teknologi yang luar biasa, justru ada sesuatu yang pelan-pelan memudar: empati. Apakah era digital membuat kita lebih terhubung secara informasi, tetapi semakin jauh secara emosional?

1. Terlalu Banyak Informasi, Terlalu Sedikit Kepedulian

Di media sosial, kita dihujani berita setiap menit---kisah inspiratif, tragedi, hingga kontroversi. Otak kita kewalahan memilah, dan tanpa disadari, kita belajar untuk tidak merasa apa-apa. Istilah psikologi menyebutnya compassion fatigue, yaitu kelelahan emosional akibat terlalu sering melihat penderitaan tanpa bisa berbuat apa-apa.

Akibatnya? Kita menjadi saksi diam dari banyak peristiwa, tanpa benar-benar tersentuh.

2. Empati yang Tereduksi Jadi Emoji

Saat seseorang mencurahkan kesedihannya di media sosial, respons yang umum muncul hanyalah emoji sedih atau komentar singkat seperti "semangat ya" atau "turut berduka". Padahal empati bukan hanya soal reaksi cepat, tapi tentang kehadiran hati. Tentang upaya memahami dan menemani perasaan orang lain.

Namun, di era digital yang serba instan, segala hal dipadatkan. Termasuk rasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun