Ngawi — Salah satu kota yang terletak di Jawa Timur ternyata menyimpan berbagai destinasi wisata yang belum banyak dikenal publik. Salah satunya adalah Kampung Kerbau, sebuah kawasan unik yang menggabungkan pesona alam dan kekayaan budaya lokal. Terletak di Dusun Bulakpepe, Desa Banyubiru, Kecamatan Widodaren, tempat ini dijuluki sebagai "Afrika van Java" karena hamparan padang rumputnya yang luas serta keberadaan ratusan kerbau yang bebas berkeliaran.
Berjarak sekitar satu jam dari pusat kota Ngawi, Kampung Kerbau menyuguhkan panorama yang berbeda dari wisata alam kebanyakan. Saat memasuki kawasan ini, pengunjung akan disambut oleh pemandangan alam yang menyejukkan mata: hamparan hijau rerumputan, barisan pohon rindang, dan suara alam yang menenangkan. Namun yang paling mencolok tentu saja adalah puluhan hingga ratusan kerbau yang berkeliaran secara bebas di alam terbuka, menjadikan suasana tempat ini terasa seperti berada di savana Afrika.
Tak heran jika kemudian Kampung Kerbau dijuluki "Afrika van Java". Julukan ini bukan sekadar kiasan, tapi benar-benar menggambarkan nuansa eksotis yang dimiliki kawasan tersebut. Pemandangan kerbau yang sedang mandi lumpur, bermain di kolam, atau sekadar berjalan beriringan di padang rumput menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana pedesaan yang alami dan masih sangat asri.
Lebih dari sekadar wisata alam, Kampung Kerbau juga menyimpan nilai budaya dan edukasi yang tinggi. Masyarakat setempat yang mayoritas berprofesi sebagai peternak kerbau telah lama hidup berdampingan dengan hewan-hewan ini. Peternakan kerbau di Bulakpepe sudah menjadi bagian dari tradisi turun-temurun, dan kini mulai dikembangkan sebagai potensi wisata berbasis kearifan lokal.
"Itu ada di kampung bulakpepe namanya, desa itu masuk desa di daerah kecamatan widodaren. Itu ada kampung kerbau yang hampir setiap masyarakatnya punya kerbau. Kemarin terhitung ada kurang lebih 800 KK(Kartu Keluarga) yang disitu sudah terbiasa memelihara kerbau. Dan asyiknya kerbau itu bisa berkoloni jadi 1 ketika digembalakan dimasukkan dihutan terus kemudian biasanya kerbau ini kan pulangnya juga bareng-bareng semuanya, mandi juga dan lain-lainnya" ujar Bupati Ngawi Bapak Ony Anwar Harsono, S.T.,M.H dalam laman instagram aboutngawi
Saat ini, pihak desa bersama para pemuda karang taruna mulai mengelola kawasan Kampung Kerbau secara lebih profesional. Beberapa fasilitas penunjang wisata seperti area parkir, spot foto, saung istirahat, hingga paket edukasi untuk siswa sekolah mulai dikembangkan. Salah satu yang paling diminati adalah kegiatan "berwisata sambil belajar", di mana anak-anak bisa berinteraksi langsung dengan kerbau, memberi makan, atau melihat proses pemeliharaan hewan ternak secara langsung.
Kegiatan ini tak hanya memberikan hiburan, tapi juga menanamkan nilai cinta alam, empati terhadap hewan, dan pelajaran tentang pentingnya menjaga lingkungan. Tak sedikit sekolah dari luar daerah yang mulai menjadikan Kampung Kerbau sebagai destinasi kunjungan belajar.
Di sisi lain, potensi ekonomi dari pariwisata ini mulai dirasakan oleh warga sekitar. Produk-produk lokal seperti susu kerbau, hasil olahan pangan desa, hingga kerajinan tangan kini mulai diperkenalkan kepada wisatawan sebagai bagian dari pengembangan ekonomi kreatif. Pemerintah desa dan kecamatan pun turut mendukung pengembangan kawasan ini sebagai destinasi wisata unggulan di wilayah Ngawi bagian selatan.