Namun, secara makna, hadis tersebut adalah shahih, karena terdapat hadis-hadis shahih lainnya yang juga menerangkan tentang wajibnya menghormati orang tua.
Adapun redaksi penulisan yang benar adalah hadis shahih yang diriwayatkan oleh imam Ibnu Majah, imam An-Nasa’i, imam Ahmad, imam Ath-Thabarani di dalam kitab Al-Mu’jam Al-Kabir , sebagai berikut:
Bahwasannya ia (Mu’awiyah bin Jahimah) datang kepada Nabi saw., lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku ingin berperang, dan aku datang untuk meminta petunjukmu.” Nabi saw. bersabda, “Apakah engkau memiliki ibu?”, “Iya” “Menetaplah dengannya, karena sungguh surga di bawah kedua kakinya.”
Jadi, pada intinya makna hadis tersebut adalah agar kita selalu menghormati dan berbakti kepada orang tua. Entah Orangtua masih hidup ataupun sudah tiada, setiap orang yang mampu menghormati dan berbakti kepada orangtua pasti akan diberikan imbalan surga.
Lalu bagaimana cara menghormati dan berbakti kepada orang tua ketika mereka sudah meninggal dunia?
Terkait pernyataan itu, kita bisa melihat Hadis Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Imam Ibnu Majah berikut ini:
Dari Abu Usaid Malik bin Rabi'ah As-saidi, ia berkata:
Suatu saat kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu datang seseorang dari Bani Salimah, ia berkata,
“Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
“Iya (masih tetap ada bentuk berbakti pada keduanya, pen.). (Bentuknya adalah) mendo’akan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin dan memuliakan teman dekat keduanya"