Mohon tunggu...
Mustiana
Mustiana Mohon Tunggu... Penerjemah - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis dan penyuka traveling

Selanjutnya

Tutup

Trip

Mendadak Black Pink di Pantai Pink Lombok

6 Februari 2019   14:50 Diperbarui: 6 Februari 2019   19:02 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum menulis saya yang lihat-lihat foto lalu ngakak ga berhenti-henti sampe keluar air mata. Foto-foto ini sukses membawa segenap kenangan lucu sekaligus miris hahahah... Gimana sih ceritanya?

Oke, di hari ke-3 di Lombok kami memutuskan ke pantai pink dengan menyewa perahu privat. Tapi sebelum itu, kita cari sarapan dulu di alun-alun dekat hotel. Di situ kita temukan beragam jajanan unik yang ternyata rasanya enak, kayak sate tapi dari sagu pake bumbu kacang gitu. Yummy apalagi kalau hangat sih.

Nah, dari situ kita langsung jalan ke pelabuhan yang lumayan sejam waktu tempuhnya. Katanya lewat darat bisa sih tapi jalannya rusak, jadi harus nyebrang pakai perahu. Kita sewa sekitar 200 atau 300 ribu ya lupa untuk muter-muter di daerah pantai.

Pertama kita langsung diturunkan di pantai pink yang sebenarnya gak pink kalau dilihat pakai mata telanjang langsung lah saya protes "mana? gak warna pink pantainya," hahahah trus si Bang Arie bilang kalau sore dan kena sinar matahari dia baru kelihatan berwarna pink. Saya masih gak paham sampai akhirnya saya lihat foto-foto jepretan di sana memang warnanya pink woooowww

dokpri
dokpri
Karena pantainya sepi cuma kita berempat jadilah kita gila-gilaan loncat-lonca, main air, bercanda, tapi ga bisa lama karena terik matahari sudah sedemikian menterang.

Dari situ kita dibawa ke dermaga yang menjadi pintu masuk kalau mau ke pink beach di sini lah mulai ramai dengan pedagang dan mobil parkir. Kita beristirahat dan menikmati sajian seafood macem-macem yang harganya 60 ribu per orang.

Sehabis menyantap makan siang, kita putuskan naik ke atas bukit di sana yang ternyata banyak kambing dan tentu tahinya juga. Jadi perhatikan langkah ya ibuk-ibuk. Di sini kita bisa melihat lebih jauh view pantai dari ketinggian tapi jarang banget angin dan panas jadi kita cuma sedikit menikmatinya.

dokpri
dokpri
Hingga saatnya snorkeling yeee... dikira semua ikut turun ke laut ternyata gue berdua doang. Asyem yak... padahal kita berdua gak ada yang bisa berenang meski dikasi pelampung juga hahaha... akhirnya seperti biasa kita pegangan tangan trus melihat bawah laut lombok yang lumayan lah bagusnya.

Sampe si bang Arie ngakak karena kelakuan kami yang konyol, "Mau snorkeling apa pegangan tangga?" katanya meledek. Yah, gimana dong. Akhirnya kita pun minta snorkeling di tempat yang jangan dalam banget jadilah kita snorkeling ala-ala aja di bibir pantai yang kalau berdiri airnya cuma sepinggang. Si dodol emang hahaha... trus karena kelakuan kami yang ajaib ini seekor monyet ngeliatin kami khusyuk banget. Seolah dia tahu kalau kami lagi pura-pura snorkeling.

Iya emang, sekalinya ke tempat yang dalem kami nyangkut-nyangkut di kayu penyangga kapan dan ga mau lepas, neplok aja di sana wkwkwk... parah emang dah. Tapi tenang sekarang saya sudah bisa berenang kok.

Selesai sudah akting snorkeling maka saatnya mengeringkan baju di pasir timbul di sana. Jadi kita foto ala-ala penari india dengan kain berkibar-kibar. Airnya jernih banget bikin gak tahan tapi panas sih dan pulang-pulang muka kita emang beneran belang semua wkwkwk...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun