Mohon tunggu...
Musthofa Bisri
Musthofa Bisri Mohon Tunggu... -

saya Musthofa Bisri, 24 Tahun, berdarah Madura kelahiran 29 April 1985 di sebuah desa terpencil di Kabupaten Sumenep bernama Desa Ganding, saya suka menulis puisi dan cerpen, beberapa kali dimuat di Majalah sastra Horison, kini saya bekerja sebagai wartawan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Di sebuah Toko Kelontong

21 Mei 2009   10:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:08 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Senin lalu, aku dan rendy kawanku, sedang jalan-jalan pagi, kami mampir disebuah warung klontong perjual koran. Rendy membeli koran, menyodorkan uang dan mengucapkan terima kasih. Tapi si penjual koran, terkesan cuek, ucapan terima kasih tak digubrin, menoleh pun tidak.

"Gak sopan banget ya, orang itu," kataku berkomentar.
"Biasa aj, dia memang begitu, ayo kita pergi, nikmati pagi," jawab Rendy
"Tapi sikapnya itu gak sopan," sergahku. Rendy tidak menanggapi, kami melanjutkan jalan-jalan.

Aku penasaran, kenapa Rendy tidak tersinggung oleh sikap penjual koran itu, aku yang menemaninya saja, kesal bukan kepalang. Sikap baik kita, tidak berbalas kebaikan. Seluuruh isi kebun binatang terlontar, tapi hanya dalam hatiku.

"Sikap penjual koran itu akan menjadi biasa, bila kita menyikapinya dengan tindakan bukan reaksi," kata Rendy sejurus kemudian.

Agak susah menalar, apa maksud perkataan Rendy, Apa beda bertindak dan bereaksi. Selang beberapa, setelah kisah itu, aku baru mencerna maksud Rendy. Kebanyakan kita memang sering bereaksi, dengan mengumpat, protes, marah-marah, tersinggung bahkan ada yang menyerang, memukul, bahkan hingga membunuh hanya karena masalah sepele.

Sementara yang dilakukan Rendy hari itu adalah tindakan, sebuah sikap untuk tidak beraksi dan menganggap perlakuan si penjual koran adalah hal yang biasa dan bukan masalah serius. Sebab tabiat orang berbeda, mungkin saja si penjual koran bersikap demikian karena ia sedang dirundung masalah.

Memang tidak mudah, memiliki pemikiran seperti Rendy. perlu proses yang lama untuk bisa mengendalikan emosi. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan sebuah universitas di Amerika, mengungkap bahwa emosi yang berlebihan bisa menyebabkan kematian. Dalam sebulan 124 kasus dari 500 kasus kematian, disebabkan karena serangan jantung mendadak,,, lalu bagaimana dengan emosi anda? Bertindak atau bereaksi jika dilakukan tidak adil?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun