Mohon tunggu...
Danang Arief
Danang Arief Mohon Tunggu... Psikolog - baca, nulis, gowes adalah vitamin kehidupan

Menekuni bidang pengembangan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Lakukan Refreshing apabila Percuma Saja

7 Januari 2022   12:53 Diperbarui: 7 Januari 2022   13:02 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Refreshing. Gambar oleh Jill Wellington dari Pixabay 

Pernahkah kita misalnya, sedang berada di pantai untuk menikmati sunset namun justru kepikiran tugas kantor? Atau sedang menikmati waktu bersama keluarga tapi beberapa kali ngecek grup wa khawatir ada pesan WhatsApp dari bos?

Refreshing memiliki kesamaan dengan bekerja, yaitu sama-sama harus dilakukan dengan maksimal. Tujuannya tentu saja agar hasilnya sesuai harapan. Bekerja dengan setengah hati hanya akan membuat hasil karya tidak maksimal, penilaian kinerja kurang baik, atau tertundanya kenaikan gaji dan promosi.

Pun demikian halnya dengan refreshing. Untuk memperoleh manfaat yang optimal, kita harus bersungguh-sungguh dalam melakukannya. Refreshing yang baik akan berdampak besar bagi kesehatan mental, fisik dan kognitif. Kita pun siap untuk kembali berkarya.

Apa tandanya jika refreshing yang dilakukan kurang optimal? berikut diantaranya:

1) Kurang semangat bekerja. Idealnya, selepas refreshing kita memiliki semangat kerja yang kuat. Namun, apabila yang muncul justru sebaliknya, perlu dievaluasi aktivitas refreshing kita.

2) Ide kreatif tidak muncul. Refreshing akan meningkatkan kadar dopamin. Hormon yang berdampak pada segarnya sel-sel otak ini berkontribusi pada proses berpikir kreatif. Idealnya, semakin rutin kita dalam melakukan aktivitas refreshing, semakin mudah ide-ide kreatif muncul.

3) Tubuh kurang fit atau mudah lelah. Refreshing yang optimal akan meningkatkan kadar endorfin. Hormon ini membantu pemulihan kondisi fisik atau kebugaran. Apabila setelah refreshing justru badan kurang segar, perlu ditinjau kembali apakah ada yang salah dengan kegiatan refreshing kita.

Cara agar refreshing dapat memberi dampak optimal sebenarnya sederhana saja. Cukup lakukan dengan rutin dan nikmati saja aktivitasnya. Meskipun terdengar mudah, namun pada prakteknya akan membutuhkan latihan dan keyakinan yang kuat. Jika berhasil, dampaknya bisa jadi luar biasa.

JF Kennedy, Presiden Amerika ke 35 pernah dihadapkan pada salah satu krisis nuklir terbesar dalam sejarah umat manusia. Krisis tersebut kita kenal dengan the Cuban Missile Crisis.

Krisis bermula ketika CIA berhasil mengidentifikasi sebuah situs peluncuran nuklir Soviet yang sedang dibangun di Cuba,  berjarak hanya 150 km dari daratan Amerika. 

Pada minggu-minggu kritis, dimana baik Uni Soviet atau Amerika dapat menjadi pihak pertama yang memulai perang nuklir, presiden Kennedy tetap menyempatkan melakukan dua aktivitas favoritnya. Ia tetap rutin berenang dan berjalan-jalan di taman bunga mawar yang ada di dalam kompleks White House.

Kennedy kemudian mampu mengambil keputusan yang tepat. Alih-alih mengikuti saran para advisornya untuk menghancurkan fasilitas nuklir di Cuba, Kennedy justru mengumumkan untuk memblokade Cuba. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun