Oleh : Mustaqim Amir ( Departemen Perguruan tinggi HmI Cabang Maros)
Memasuki dunia perkuliahan, mahasiswa baru sering kali disuguhi banyak tawaran untuk bergabung dengan organisasi. Di sinilah letak tantangan pertama: apakah kita akan memilih organisasi dengan kesadaran, atau sekadar ikut-ikutan teman?
Berorganisasi sejatinya bukan formalitas. Ia adalah ruang pembelajaran yang menuntut kesungguhan, karena di dalamnya ada nilai tanggung jawab, pengorbanan waktu, hingga kemampuan mengelola konflik. Mahasiswa yang masuk organisasi dengan sadar akan menempuh proses: mengenali jati diri, memahami nilai perjuangan, lalu berlatih berkontribusi nyata. Dari proses inilah lahir kedewasaan.
Sebaliknya, mereka yang masuk hanya karena ajakan tanpa kesadaran biasanya berhenti di permukaan. Cepat bosan, malas hadir, atau hilang arah ketika organisasi menghadapi masalah. Padahal, organisasi justru menguji seberapa kuat komitmen kita, bukan hanya seberapa ramai kita bergabung di awal.
Karenanya, berorganisasi dengan sadar adalah pilihan yang lebih bermakna. Ia membuat kita tidak hanya menjadi bagian dari kerumunan, melainkan benar-benar menjadi manusia yang tumbuh: berpikir kritis, berani bersuara, dan mampu bekerja sama.
Organisasi adalah ruang pembentukan diri, bukan sekadar tempat singgah. Maka, masukilah dengan kesadaran, bukan sekadar ikut-ikutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI