Mohon tunggu...
Mustaqim Ode Musnal
Mustaqim Ode Musnal Mohon Tunggu... Buruh - Saya seorang yang sedang belajar

Aku hanya berdiri bebas pada simpang pikirku, simpang yang mengantarku tuk menggoreskan arah pikirku yang kadang tak terarah tetapi demi sesuatu yang terarah kurela bergelut dengan kelok itu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sekadar Cerita

30 Maret 2017   09:22 Diperbarui: 30 Maret 2017   18:00 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ini menyoal Bodohnya Anies Baswedan sehingga dipecat dari kabinet kerja oleh Presiden. Isu yang kini santer menjadi amunisi kubu kelompok yang terkotak - kotak. Dikereta cerita ini juga menjadi bagian dari celoteh kumpulan simpatisan buzer kotak - kotak dan turut mengiringi getar bunyi laju KRL yang menuju Bogor. Teman saya yang kebetulan alumni Ilmu Politik FISIP UI juga mengaminkan cerita itu. Anies menurutnya gak qualified untuk menjadi Gubernur Jakarta. Faktanya jadi Menteri pun dipecat.

Begitu sederhananya parameter itu.


 Pertanyaan saya setelah mendengar itu adalah

anda kenal sama Pak Andrinof Chaniago,

Jawabnya : ia dia dosen saya yang sangat bagus. Saya suka cara mengajarnya, beliau Penulis produktif, banyak gagasan dan idenya yang brilian. Beliau adalah pendiri Center for Indonesian Regional dan Urban Studies (CIRUS) beliau pernah menulis Gagalnya Pembangunan: Kajian Ekonomi Politik Akar Krisis Indonesia terbit tahun 2001.Dan bukunya nge hits, bla bla bla bla  blab la bla bla bla bla…. 

Pokoke Hafal banget dah....


 Kemudian saya melanjutkna :

Tapi tahukah bahwa anda ternyata diajar dosen yang “tak lebih cerdas” dari Puan Maharani bahkan lebih “bodoh” dari Anies Baswedan.

Tiba2 dia nyahut seperti orang yang kebelet pipis, apa karya Puan Maharani sehingga anda katakana lebih cerdas dan hebat, sungguh tak sekelas Pak Andrinof Chaniago apalagi si Anis tuh yang dipecat itu (dengan raut yang sedikit kesal).

Nyadar lagi gue, Rupanya politik keberpihakan yang berlebihan acapkali menumpulkan memori juga nalar.

Klu parameter bodohnya Anies Baswedan seperti itu seharusnya anda juga tulus menerima kenyataan bahwa Pak Andrinof Chaniago ternyata bisa lebih bodoh dari Anies terlebih lagi Puan Maharani. Meskipun sungguh saya tidak meyakini itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun