''Kamu''
Kamu datang dengan senyumanmu
Kamu telah memberiku senyuman
Selama itu kamu melontarkan senyumanmu
Kamu telah memberiku pelukan
Bersamamu aku seperti mimpi
Bersamamu aku senyum
Bersamamu aku merasa senang
Aku dan kamu menciptakan senyuman
Namun...
Kenapa kamu begitu..
Pergi dengan memberi luka
Senyumanmu telah berubah menjadi tangis
Kamu jahat
Ternyata impian kita sebatas mimpi
Biarlah takdir yang memutuskan
~Musrifatul Khotimah~
Dalam puisi tersebut pengarang lebih menggunakan bahasa yang familiar, dimana pembaca mudah memahami bahasanya. Tidak hanya itu dalam puisi yang berjudul Kamu telah menggambarkan bahwa adanya rasa kecewa yang dirasakan oleh seseorang. Puisi tersebut yang berawal dari senyuman namun akhirnya menjadi tangisan. Puisi tersebut mengartikan bahwa tidak semua orang yang datang memberi senyuman hingga akhir. Tetapi seseorang juga bisa memberi luka, maka dari itu sifat seseorang tidak bisa dilihat dari luarnya saja.