Masyarakat Indonesia yang masih feodalistik tetap memerlukan tokoh yang mereka sudah kenal untuk memimpin KPK. Hal tersebut semakin dibutuhkan karena KPK sedang menghadapi serangan dari berbagai penjuru.Â
Publik yang selama ini masih menaruh kepercayaan yang tinggi kepada KPK akan redup atau kehilangan harapan, jika yang dipilih menjadi capim dan pimpinan KPK mereka yang tidak kenal rekam jejaknya.
Pada hal untuk membangun kepercayaan publik tidak bisa dalam waktu singkat - memerlukan waktu yang panjang. Tanpa sedikitpun bermaksud merendahkan para capim KPK yang sudah lolos seleksi administrasi, amat disayangkan sangat kurang tokoh dan pakar yang sudah dikenal luas publik yang mengikuti seleksi capim KPK.
Publik patut bersyukur ada nama Jimly Asshidiqie (mantan Ketua MK), Johan Budi (pimpinan sementara KPK), Imam Anshori Saleh (Pimpinan KY), dan Ahmad Yani (mantan anggota DPR Komisi III).Â
Selain itu, dari kalangan TNI ada Hendardji Soepandji, dan dari kalangan polisi Irjen Pol Syahrul Mamma.Â
Harapan publik kepada Pansel Capim KPK, semoga bisa memilih capim KPK yang sudah dikenal luas publik dan memiliki kapabilitas, kredibilitas dan akseptabilitas.
Allahu a'lam bisshawab
Â
Â
Â
Â