semalam lebih dari satu abad telah terjadi perkawinan antara feminisme dan kolonialisme di dunia muslim. pemerintah dan politisi barat telah menjadikan feminisme sebagai alat melanjutkan kepentingan penjajahan mereka. dari keyakinan dan nilai-nilai islam termasuk melalui penghancuran pemikiran dan identitas muslimah. barat paham bahwa dalam islam perempuan adalah pusat keluarga, jantung masyarakat dan pendidikan generasi masa depan. jika mereka bisa membuat muslimah menghina dan menolak syariah maka terciptalah penentangan pemerintah islam di dunia. terlebih jika para muslimah menjadikan sistem barat sebagai jalan menuju pembebasan dan keselamatan maka terwujudlah duta budaya barat di dunia islam. oleh karena itu para penjajah mengarang cerita bahwa islam dan aturan islam menindas perempuan dan kewajiban moral bagi mereka untuk menyelamatkan perempuan dengan menghilangkan hukum syariah dan menjadikan masyarakatnya beradab melalui penerapan aturan dan sistem barat.
lebih jauh lagi mereka pun berbohong bahwa islam telah menindas perempuan di bawah syariah dan khilafah yang terus menerus di gaungkan oleh para pemimpin dan politisi barat. dari generasi ke generasi yang telah menghasilkan kebencian dan kekuatan di antara masyarakat dan umat muslim terhadap aturan islam.mereka terus mencari-cari pembenaran untuk demi berlanjutnya dan langgengnya interkasi tanah-tanah umat islam, idealisme pada feminisme harus di tolak dengan tegas sebagaimana konsep kolonialisme di negeri-negeri muslimyang juga harus dilawan lebih jauh lagi. narasi sejarah yang ketinggalan jaman mengenai penindasan perempuan di bawah sistem islam atau khilafah yang berakar kepada agenda untuk menguasai dunia muslim dan merampok sumber daya alamnya. harus dicampakkan ke tong sampah sejarah. "mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulu(ucapan-ucapan) mereka. dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayanya walaupun orang-orang kafir tidak menyukainya".(TQS> At-taubah : 32)
islam sebagai ideologi mempunyai aturan yang menyeluruh, termasuk sistem sosial yang memuliakan perempuan. islam memandang manusia sebagai makhlik Allah swt. yang memiliki potensi kehidupan tertentu perempuan mulia, masyarakat terjaga di dalam sistem sosial islam amat rinci mengatur hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan khusus maupun kehidupan umum dengan sistem islam perempuan memiliki kedudukan mulia sebagaimana Allah memulyakan laki-laki.
islam membebankan tugas utama kepada perempuan ibu dan pengurus rumah tangga. demikianlah, sistem sosial islam akan melindungi perempuan. semua ketentuan tersebut akan menjadi interaksi laki-laki dengan perempuan sebagai kerja sama yang efektif. sebab baik laki-laki maupun perempuan mengambil perannya sesuai dengan kapasitasnya. mereka pun di atur dengan berbagai aturan yang bisa mencegah interaksi yang tidak baik dan memudharatkan manusia. "perempuan adalah pengurus rumah dan suami dan anak-anaknya serta bertanggungjawab atas pemimpinnya". (HR. Bukhari - muslim)
begitulah sistem islam melindungi dan memuliakan perempuan, jaminan kesejahteraan dan kemajuan peradaban pun menjadi sesuatu yang mudah tercapai, akan terlahir generasi tangguh dari perempuan tangguh yang selalu taat dengan Rabb-Nya.