Mohon tunggu...
EM EM Diahmad
EM EM Diahmad Mohon Tunggu... Guru - m muslihat diahmad

abituren nw, alumnus iain yogya, pasca sarjana STIE Trianandra

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tilikan Ulang tentang Basmalah

10 April 2020   11:01 Diperbarui: 10 April 2020   11:16 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ketika penulisan al-Qurn di zaman Rasulullah saw dengan sarana seadanya, maka sepeninggal beliau di masa Khalifah pertama Abu Bakar as-Shiddiq atas anjuran Umar bin al-Khattab telah dibentuk panitia khusus yang bertugas mengumpulkan catatan ayat-ayat al-Qurn yang telah ditulis berserakan di zaman Nabi pada bahan-bahan darurat seperti lempengan batu, pelepah kurma, tulang belulang, kulit binatang, bahkan di kulit kayu.

Pada awalnya, Nabi saw memerintahkan untuk menulis al-Qurn dengan seksama dan meninggalkan penulisan yang lain. Dengan tegas beliau menyatakan bahwa, "Jika menulis informasi dari saya (Hadits Rasul saw) selain al-Qurn agar dihapus, tetapi boleh kalian menceritakannya kepada orang lain tanpa ditulis. Barang siapa berbohong atas namaku secara sengaja, maka carilah tempat dan bersiap-siap duduk di neraka". Artinya selain al-Qurn jangan ditulis walaupun berupa hadist Qudsi. Paparan hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dan al- Draquthni.

Para sahabat  seluruhnya terutama yang paham literasi atau baca tulis, merekam dan memilah manakah wahyu Tuhan dan mana yang bukan wahyu, agar tidak bercampur aduk dengan al-Qurn, sehingga mereka selalu menulis "Bismillahirrahmnirrahm" di setiap awal surah, kecuali pada surat at-Taubah. Karena memang dari semula turunnya surat at-Taubah (QS. 9) tidak dimulai dengan basmalah, dan tidak menulis "mn" pada akhir surat al-Fatihah karena kata "mn" bukan ayat al-Qurn.

Basmalah adalah salah satu ayat dari al-Qurn. Dengan kata lain, bahwa basmalah-basmalah yang terdapat di dalam al-Qurn adalah ayat-ayat al-Qurn, lepas dari pendapat apakah satu ayat dari al-Fatihah atau dari surah lain yang mengawali suratnya dengan basmalah. Atau yang memulai dengan basmalah atau tidak. Basmalah, bisa jadi bagian dari surat atau terpisah dari surat itu. Kesepakatan ahli Tafsir mengatakan bahwa basmalah merupakan bagian dari al-Qurn.

Basmalah atau ucapan bismillhirrahmnirrahm yang berarti dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Maksudnya dengan nama Allah saya baca atau saya mulai segala sesuatu, saya minta izin Allah untuk hajat ini. Seolah-olah Nabi saw ketika berucap bahwa saya membaca surah atau ayat ini dengan menyebut nama Allah bukan dengan menyebut namanya [Rasul] sendiri, sebab basmalah adalah  wahyu dari Tuhan, bukan perkataan Nabi. Maka basmalah disini mengandung arti sebagai wahyu Tuhan, bukan buatan Nabi Muhmmad saw dan Nabi hanyalah utusan Allah SWT untuk menyampaikan al-Qurn kepada manusia.

Ada dua pendapat masyhur para ulama' berkenaan dengan basmalah pada permulaan surah al-Fatihah. Yang pertama bahwa basmalah merupakan ayat tersendiri, wahyu Allah untuk jadi kepala masing-masing surah. Pembatasan surah bukan bagian dari al-Fatihah dan bukan dari bagian surat-surat al-Qurn yang dimulai dengan basmalah itu. Ini pendapat kalangan Imam Malik dan Abu Hanifah beserta pengikut-pengikutnya. 

Abu Hanifah membaca basmalah dalam shalat, namun tidak mengeraskan bacaannya. Imam Malik tidak membaca basmalah sama sekali, ini berdasarkan kesaksian Anas bin Malik ketika beliau shalat di belakang Nabi saw, beserta Abu Bakar, bersama Umar dan Usman, kesemuanya memulai bacaannya dengan "al-hamdu lillahi robbil 'lamn" tanpa membaca "bismillahirrahmnirrahm" (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Hal yang kedua, basmalah merupakan bagian dari al-Fatihah  dan surat an-Naml (27): 30, yang dimulai dengan basmalah. Kalangan as-Syafi'iyah membacanya dengan suara yang keras dalam salat jahar. Ini kesaksian dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw mengeraskan bacaan "bismillahirrahm-nirrahm" [Hadist Riwayat al-Hakim].

Adapun Abu Hurairah seusai dari sholatnya berucap, bahwa dia menjaharkan basmalah dalam setiap salat jahr dan ia mengklaim bahwa sholatnya yang paling serupa dengan shalat Rasul. Mu'awiyah pernah shalat di Madinah tanpa mengeraskan suara basmalah, lantas ia diprotes oleh para sahabat yang hadir, akhirnya beliau mengeraskan bacaan basmalah pada shalat berikutnya. Pendapat ini memastikan bahwa basmalah merupakan salah satu ayat dari surat al-Fatihah, maka apabila tidak dibaca, fatihahnya menjadi kurang.

Ekspedisi Napoleon Bonaparte yang terjadi pada tahun 1798 di Mesir mendapat simpati. Setelah rombongan mendarat di Alexandria, Napoleon mengeluarkan statemen, pernyataan yang dimulai dengan lapazh basmalah dan kalimat tauhid serta seruan kepada ajaran persamaan (egality), kemerdekaan (liberty), sistem pemerintahan republik dan ide kebangsaan (nation). Ekspedisi ini menuai respons yang pantastis, keberhasilan yang nyata dan pengaruh yang gemilang.

Selama satu tahun, antara tahun 1798-1799 dampak penyebaran ekspedisi itu berbuah pada peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sempat terlupakan. Sebanyak 167 orang personil ekspedisi tersebut membentuk sebuah lembaga ilmiah yang bernama "Institut d' Egypte", meliputi empat bidang kajian yaitu bidang ilmu pasti, ilmu alam, ilmu ekonomi, politik dan seni sastra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun