Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kumohon Ramadan-Mu Kembali Untukku Selalu Mampu Bersuci

10 Mei 2021   09:17 Diperbarui: 10 Mei 2021   09:43 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahan Pribadi di Canva dan Photoscape | Dokpri

"Bundaaaa, kondisi sekarang kan masih himbauan saja. Belum harus. Lagian itu virusnya kan di negara yang jauh. Makanya, baca beritanya yang berimbang, jangan yang buruk-buruk saja...," Kasih merengut kesal.

"Justru karena telah membaca banyak berita, Bunda mengingatkanmu begini. Jangan sampai menyesal. Kan bukan batal, hanya ditunda...," lembut Bunda mengingatkan.

"Please Bundaaaaa. Aku kan juga sudah membaca berita. Bunda dan Ayah yang tenang saja yaaa. Tidak akan terjadi apa-apa. Dua minggu, dan voilla, aku sudah di rumah lagi. Sudah bareng Ayah dan Bunda lagi," senyum termanis dan pelukan terhangat, jurus andalanku yang selalu berhasil melunakkan Bunda.

Sekian jam kemudian, aku sudah tersenyum-senyum di atas pesawat. Paris, London, Turki dan banyak sudut cantik lain idamanku, akan segera kudatangi. Awal Maret 2020, akan jadi kenangan trip terbaikku.

***

Selama trip, aku hanya sibuk bertualang. Ogah membuka kanal berita, aku lebih sering mematikan paket data. Gadget hanya penuh dengan koleksi foto trip. Sesekali video call Bunda. Ayah jarang bisa. Pekerjaan kantor yang mulai dikerjakan dari rumah, ternyata jauh lebih menyibukkan dari biasanya. Sesekali Ayah hanya melintas di belakang bunda dan melambaikan tangan. 

Saat kembali ke Indonesia, aku disambut lockdown fase pertama. Sungguh aneh melihat banyak tempat publik seperti kuburan. Usai tes kesehatan sesaat setelah landing, aku diperbolehkan pulang. Ya, gimana ya. Aku kan baru pulang liburan yang menyenangkan. Tubuhku pastinya jauh lebih sehat dari siapa pun.

Dua minggu kembali beraktivitas, rasanya sungguh tersiksa. Terbiasa bekerja dengan ritme kantor, bertemu banyak orang, meeting rutin dan kini hampir semuanya dikerjakan remote. Tanpa setahu Ayah dan Bunda, sesekali aku mencuri kesempatan keluar. Beberapa sahabat terdekat di kantor, aku datangi langsung dan memberikan oleh-oleh pesanan mereka. Kami bersepakat, itu menjadi rahasia seru kami.

Lalu ...

***

Semua mulai berputar cepat. Tak ada jenak. Rentetan duka dimulai dari rumahku sendiri. Bunda yang paling sering kupeluk, mengeluh sakit kepala di hari ke 17 aku kembali dari trip. Tak sampai dua pekan, Bunda kolaps. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun