Mohon tunggu...
Monica Niken Wulandari
Monica Niken Wulandari Mohon Tunggu... Seniman - PNS Polri, Musisi, Pengajar, Suka Traveling, Ibu dari Do dan Re, Suka sesuatu yang baru

Menulis bebas apa yang ada di pikiran saya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Generasi Milenial Masih Kelaparan? Gofood Aja...

13 Mei 2018   23:49 Diperbarui: 14 Mei 2018   00:26 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DOKUMENTASI PRIBADI

Selamat malam kompasianer yang dimuliakan Tuhan dan para pembaca sekalian, semoga Tuhan memberikan kebahagiaan dan kesehatan pada kita sekalian, dan semoga rejeki kita selalu dicukupkan Tuhan, cukup untuk makan, cukup untuk biaya tempat tinggal, yang tidak kalah penting cukup untuk membeli kuota, supaya silaturahmi kita tidak terputus..... Amin. 

Di zaman milenial ini, tentunya membawa dampak yang sangat besar untuk perkembangan teknologi dan informasi. Era digital ini membawa perubahan gaya hidup dan budaya yang sangat signifikan. Dahulu sewaktu belum ada hp, terlebih android, kebetulan saya hidup di kampung, boro-boro hp, telp pun masih pakai koin atau nyuri-nyuri kesempatan nunggu orang tua keluar baru bisa telp itupun lokal, lewat telp rumah yang muternya sampai berkali-kali. Memasakpun masih pakai kayu dan ambil air dari sumur pakai timba. Ah indahnya jaman dulu. Warung makan dan restoran pun belum  menjamur seperti sekarang. Lapar?  

panjang prosesnya, masak nasi masih pakai kayu yang kayunya harus nyari di kebon pula. Setelah itu paling ampuh adalah tekur dadar, iya kalau ada, kalau tidak ada, mencari bahan makanan di kebun, entah daun kenikir, daun singkong, daun pepaya atau daun-daun yang lain yang bisa direbus dan sekedar dibuatkan sambal berpadu dengan lezatnya ikan asin. Proses yang bisa dibilang membuat gemas cacing-cacing dalam perut, tapi nikmat tiada tara, apalagi kalau berhasil mencari ikan gabus dan belut, indahnya hidup waktu itu. 

Di era digital sekarang, cerita tadi hanyalan kenangan masa lalu yang tiada mungkin didustakan tetapi patut untuk dikenang. Kalau kata anak gaul: "Hari gini masih kelaparan? Kadang ditambah kata: "Kampungan".... Ya karena anda tidak perlu mengalami nasib seperti saya dahulu, bahwa betapa untuk makan saja dibutuhkan perjuangan yang rumit untuk dideskripsikan. Sekarang, anda tinggal pegang hp yang ada kuotanya tentunya, buka aplikasi Gojek dan pilih menu Gofood, semua masalah selesai, apalagi di hari kuliner Nasional kali ini, banyak bonus yang bisa anda manfaatkan. Saya sendiri sudah memanfaatkan ketika mendapat voucer 20.000 untuk pemesanan makanan melalui Gofood. 

Tinggal pilih menu ayang kita sukai, klik pesan, terima telp konfirmasi apakah pesanan sudah sesuai, bayar deh. apalagi kalau ada gopay, lebih irit karena terdapat promo antar. Lumayan kan buat para cowok yang masih jomblo, tidak ada yang masak, tapi bisa makan enak. Kelebihan aplikasi ini sangatb banyak. praktis, ekonomis dan mengenyangkan, sehingga kita terhindar dari penyakit yang berhubungan dengan pencernaan. Mungkin juga kalau kita melakukan penelitian data statistik di rumah sakit dan dokter, akan terjadi penurunan jumlah pasien penyakit maag setelah ada aplikasi Gofood ini. 

Pasalnya tidak jamannya lagi kita kelaparan. Anda masih bilang gofood mahal? Serius ini? Mari kita cermati saudara-saudara dan khalayak ramai. Memang sekilas saya pernah perhatikan ketisa saya memesan martabak langganan saya, ternyata terdapat selisih harga. Di gofood Rp. 50.000 sementara kalau beli langsung 42 ribu. Belum ongkos kirim. Ok, memang selisih Rp. 8000 plus ongkos. Coba kita pikir, kita keluar rumah pakai bensin, belum lagi harus ganti baju yang  lebih pantas, tidak mungkin pakai daster kan? itu semua ada hitungannya, belum lagi macet, antri dan resiko kalau ternyata sudah habis. 

Kalau saya sih mending kehilangan Rp. 8000 dan duduk manis di rumah pesanan datang dan sudah pasti sesuai yang diinginkan karena kalau tidak ada pasti abang ojolnya konfirmasi. Ya kan? eiitt bagaimana dengan ongkosnya? tips untuk menekan biaya pengiriman adalah menggunakan Gopay. Karena ada selisih apalagi ada tanda promo antar, ah sudahlah, pasti lebih murah. Perut kenyang, gak bete karena antri, gak capek juga. Bagaimana dengan predikat pemalas ,karena jadi gak gerak? Itu kan kata mereka-mereka yang kurang kreatif. Kalau saya sih bisa nunggu sambil olahraga, yoga atau senam dirumah, bagus lagi nulis artikel kompasiana, bisa dapat THR atau ikut event lomba blog, syukur-syukur menang. 

Jadi, masih kelaparan di era digital? ayo generasi milenial, manfaatkan gadgetmu. Lakukan hal-hal positif yang lebih berguna dan gunakan Gofood supaya anda terhindar dari pertemuan yang sangat intens dengan dokter penyakit dalam. Salam sehat, salam bahagia kompasianer yang dirahmati Allah. Sekian dan sampai jumpa di dunia maya setelah yang satu ini. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun