Mohon tunggu...
MSNEWS
MSNEWS Mohon Tunggu... Freelancer - Laman informasi yang diperoleh dari masyarakat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Informasi itu, yang ringan, enak dibaca dan bermanfaat untuk kita semua...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Haghia Lubis, Advokat Penyuka Koleksi Kain Tradisionil dan Batik

16 Januari 2018   10:33 Diperbarui: 22 Januari 2018   07:00 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta - Menjadi advokat yang disibukan dengan aktivitas yang padat, sosok Haghia Sophia Lubis selalu ingin tampil fashion nan modis termasuk gaya busananya di tahun 2018 ini.

Wanita yang pernah jadi asisten Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan, bekerja di O.C. Kaligis & Associates, Staf Khusus Ka BIN, Tenaga Ahli Badan Anggaran DPR RI, Lubis Mukuan Wibisono law firm.

mengaku sangat memperhatikan fashion dan style, tata busana termasuk cara merepresentasikan diri.

Seiring dengan berubahnya profesi dari sektor privat ke sektor publik, serta bertambahnya umur maka banyak hal berkaitan fashion yang juga harus diubah, katanya.

"Sebelumnya ketika menjadi litigator, saya dituntut untuk menunjukkan kesuksesan dan profesionalisme dengan setelan dan saya biasa menggunakan statement pieces aksesoris-misalnya berlian solitaire" ujar Haghia ditemui baru-baru ini dikawasan Jakarta Selatan.

Namun begitu terjun ke sektor publik, lulusan Universitas Indonesia dan Harvard Law School ini juga berusaha menyesuaikan dengan pakem yang ada, "Bahkam ketika saya pernah bekerja di kantor Presiden, tentu yang diutamakan adalah pelayanan publik, dan Presiden Jokowi ataupun keluarganya sangat sederhana dalam penampilannya-sehingga saya hanya mengenakan kemeja putih untuk hari Senin, dan batik di hari lainnya- hampir tidak pernah mengenakan setelan," tambahnya.

Mengenai koleksinya, ibu dari Muhammad Arief Anarghia 7 (tujuh), merupakan penyuka hal yang fungsional, sehingga aksesoris yang dikoleksi mungkin hanya jam. Selain itu, ia juga menyukai "clean style", serta lebih memilih bermain dengan tekstur.  

Meski demikian, pehoby membaca, menulis dan pilates ini lebih menyukai kain tradisional dan batik -- "koleksi batik mulai dari Pekalongan, Cirebon, Madura, Papua, bahkan saya sampai ikut kursus membatik. Kalau kain tradisional ya tenun Sumba, songket Deli, songket Palembang.

Mengenai harapanya, Haghia ingin kaum wanita juga bisa lebih maju dan tangguh dalam menjalani profesi masing-masing termasuk menjadi advokat.

"Saya berharap dunia pengacara, jaksa atau hakim tidak selalu didominasi oleh pria. Selanjutnya di bidang hukum keluarga, saya juga berharap bahwa perlindungan terhadap wanita dan anak dipermudah pelaksanaan/eksekusinya mulai dari hak asuh anak, permasalahan gono gini sampai nafkah anak/istri. 

Selain itu transparansi dalam proses pengadaan serta pencegahan tindak pidana korupsi sejak pembentukan peraturan/perundang-undangan sampai implementasinya juga dibutuhkan untuk perbaikan ekonomi di NKRI," tandas Haghia.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun