Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ketahuilah Kedok Penipuan Canggih yang Mengatasnamakan Marketplace, Ini Ciri-cirinya

21 Mei 2021   11:03 Diperbarui: 28 Juni 2022   13:12 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar pesan WA modus penipuan yang mengatasnamakan marketplace resmi. Dokpri

Zaman semakin canggih, namun penipu juga semakin ahli. Kehadiran tsunami digital memang menguntungkan tapi bisa juga merugikan apalagi jika menyangkut data pribadi yang disalahgunakan.

Pernahkah kaliah mendapat pesan dari nomor tak dikenal, isinya bervariasi namun seringkali mencurigakan. Kita di suruh ini dan itu, akhirnya kita bisa saja terhipnotis lantas menuruti apa yang dikatakan si pengirim pesan. Kejadian seperti ini pernah dialami teman saya, dia disuruh ke ATM lalu disuruh ini dan itu. Begitu selesai semuanya, dia tak sadar 500 ribu saldo di ATM-nya terkuras.

Jurus si penipu ini macam-macam, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Dan ternyata mereka tidak sendirian, umumnya mereka memiliki komplotan, mirip perusahaan saja. Loh, bukannya copet juga ada institusinya? Mereka akan bagi-bagi keuntungan jika aksi mereka berhasil. Sementara jika ketangkap, tamat sudah semuanya, satu dipenjara lainnya ikut-ikutan.

Lantas bagaimana mengidentifikasi penipuan di tengah maraknya belanja daring? Saya akan mencoba menjawabnya berdasarkan pengalaman pribadi dan hasil mengulik sana-sini.

Pertama, hadiah dadakan berupa cachback. Siapa di sini yang pernah mendapat pesan WA yang menyatakan bahwa kita meraih sejumlah nominal hadiah cashback. Lalu kita diberi pilihan, mau ditransfer ke rekening atau ke akun marketplace kita. 

Tangkapan layar pesan WA modus penipuan yang mengatasnamakan marketplace resmi. Dokpri
Tangkapan layar pesan WA modus penipuan yang mengatasnamakan marketplace resmi. Dokpri

Saya sendiri pernah mengalami kejadian serupa. Mulanya saya tentu saja senang, namun beberapa detik saya perhatikan, saya justru semakin curiga. Kenapa nomor telepon yang digunakan +1, itu bukan kode negara kita kan? 

Lantas, di pengirim pesan tidak menyebut nama saya. Meski begitu dia hanya menyebut dirinya dari marketplace resmi di Indonesia. Foto profil si pengirim pun menggunakan logo resmi dari marketplace, siapa yang bakal curiga.

Dan saya mencoba mengerjain si pengirim pesan, seolah-olah saya benar-benar percaya. Namun tiba-tiba si pengirim pesan menelepon saya yang posisinya sedang mengerjakan sesuatu. Karena tidak diangkat, si pengirim mengirim pesan suara. Dan terdengar jelas, ada beberapa orang terdengar sedang menelepon. Kalau begitu, ada banyak dong si penipu tersebut? Asumsi saya benar, mereka berkomplotan.

Wah saya gak kebayang, bagaimana jika yang ditelepon emak-emak kudet, mereka pasti akan percaya begitu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun