Meski keduanya ini menakutkan, herannya orang tua tidak begitu peduli. Bagi mereka, buku bacaan itu bagus untuk meningkatkan kemampuan membaca dan memahami. Alhasil, saya sering mengoleksi kedua komik tersebut, di samping Doraemon dan Detective Conan.
Parahnya, saya ini sewaktu kecil penakut ulung. Tapi saya tidak pernah kapok membaca buku-buku menyeramkan macam komik azab dan Petruk Cs. Justru saya semakin ketagihan. Rasa ketagihan tersebut mendadak hilang ketika saya sudah beranjak SMP dan SMA. Buku-buku yang bisa saya akses semakin bervariasi, pun saya bisa meminjam dan membawanya ke kamar asrama.
Bahkan di saat MA (SMA) di Tebuireng, satu bulan saya mampu meludeskan 8 buku (biasanya genre novel dan agama) sampai-sampai petugas perpustakaan hafal betul dengan wajahku. Kartu kunjungan punya saya pun sampai berlembar-lembar banyaknya.
Meski masa kecilku dipenuhi komik azab dan Petruk Cs, setidaknya kedua komik tersebut mampu mengantarkanku menjadi maniak buku setelah dewasa. Kemampuan membaca saya pun meningkat.Â