Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Puasa Gorengan dan Es di Bulan Ramadan, Tahan Berapa Lama?

23 April 2021   22:01 Diperbarui: 23 April 2021   22:43 1703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu dari sekian banyak jenis makanan berminyak dan es yang menggoda. Dokpri

Menjaga pola makan sehat di bulan Ramadan memang sebuah tantangan yang tidak bisa dibilang mudah, tapi juga tidak sulit. Banyak yang sepakat bahwa puasa itu sangat baik untuk kesehatan tubuh karena kita dibiasakan untuk makan teratur. Berbagai jurnal pun sudah berseliweran mengulik manfaat puasa bagi kesehatan. 

Namun bagi saya, puasa tidak jauh berbeda dengan hari-hari biasa manakala pola asupan gizi atau nutrisi kita tidak dijaga. Puasa memang sehat, tapi apa dulu yang dimakan saat berbuka dan saat sahur tiba. Begitu pula dengan camilan yang kita makan di malam hari.

Kita sering kalap melihat takjil mengiur lidah di pinggiran jalan. Kita juga kadang tergiur dengan promo pesan makan lewat ojol. Dan dari sekian banyak makanan yang ditawarkan di pasaran, gorengan dan es adalah dua hal yang tidak bisa terpisahkan.

Jika di Timur Tengah, mereka sudah terbiasa dengan buka puasa dengan kurma dan air putih, di Indonesia mungkin lebih terbiasa dengan berbuka gorengan dan es. Ada banyak macam gorengan tersedia, mulai dari yang ada campuran sayurnya sampai murni ayam doang. Begitu juga dengan es, ada banyak sekali es yang dijual di sekitar kita.

Ketika saya mencoba keluar kosan, saya mendapati hampir 85 persen pedagang takjil menjajalkan es dan gorengan. Sebenarnya tidak salah juga sih dengan gorengan dan minum es, dan itu wajar menggoda karena setelah seharian menahan dahaga, tenggorokan kita membutuhkan yang segar-segar. Definisi segar-segar ini lebih dominan ke arah yang dingin-dingin karena wilayah Indonesia yang panas maka es-lah yang paling banyak diincar begitu azan Maghrib berbunyi.

Namun minum es setiap kali buka puasa juga tidak baik. Sama tidak baiknya dengan makan gorengan setiap hari di kala buka puasa tiba. Di sinilah pentingnya berpuasa es dan gorengan, minimal dua atau tiga hari sekali dengan dua jenis hidangan tersebut.

Minggu-minggu pertama puasa, saya tidak pernah jauh dari es dan gorengan. Keduanya wajib terhidang sebelum azan Maghrib berkumandang. Ada rasa ingin melampiaskan rasa dahaga dan lapar seharian dengan kedua jenis hidangan tersebut. Alhasil setiap pagi, saya sering meler (ingusan). Saya menghabiskan banyak tisu, sama artinya saya tidak ramah lingkungan. Kemudian saya pikir-pikir lagi, pasti ada yang salah dengan pola makan saya.

Dilansir dari Kompas.com, makan makanan berminyak akan meningkatkan kadar kolesterol jahat di tubuh. Lihat saja, makanan apa sih di Indonesia yang bebas dari minyak atau tidak digoreng. Hampir mayoritas makanan yang kutemui pun pasti harus digoreng terlebih dahulu. Mau ayam pecel, digoreng. Mau nasi goreng, tentu saja digoreng. Telur balado, juga digoreng. Sampai sayur-sayuran biasa, harus digoreng dulu biar aroma bawangnya meresap. Ditambah makan gorengan, lengkap sudah kolesterol jahat di tubuh.

Sama halnya dengan es, nah berdasarkan pantauan saya di Halodoc.com, minum es ketika berbuka puasa juga tidak begitu dianjurkan. Minum es setelah seharian tidak makan dan minum justru akan membuat lambung bekerja lebih lambat karena suhu tubuh belum terbiasa. Lebih baik dahulukan minum air putih biasa atau air hangat. Baru beberapa saat kemudian lanjut minum esnya.

Tapi lagi-lagi ini tantangan bagi warga Indonesia yang tinggal di iklim tropis apalagi cuaca saat ini terpantau cukup panas. Minum es saat berbuka rasanya seperti melayang bebas, plong di tenggorokan. Gorengan juga demikian, di mana-mana pasti ada yang jual gorengan dan selalu mengangeni. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun