Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Guru - M Musa Hasyim

Guru PPKn yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ternyata Begini Sosok Gilang Bungkus, Si Predator Seksual Menyimpang di Lingkungan Kampus

1 Agustus 2020   10:47 Diperbarui: 1 Agustus 2020   10:47 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar korban yang menuruti perintah Gilang, sumber: Twitter via Kompas.com

Nama Gilang mendadak menjadi perbincangan di media sosial. Mulanya saya kira si Gilang ini seorang Gilang artis, selebgram atau politikus karena nama Gilang sangat buanyak di Indonesia. Di lingkaran pertemanan saya saja, ada tiga nama Gilang yang sama.

Setelah membaca apa yang diobrolkan soal Gilang, jawabannya adalah si Gilang seorang predator yang sudah tidak remaja lagi. Bukan predator yang langsung mendatangi korban anak-anak dengan imingan permen sebagaimana predator pada umumnya di Indonesia. Si predator satu ini mengincar mahasiswa yang notabennya masih baru alias Maba.

Kalian tahu sendiri, bukan? Seorang Maba biasanya akan merasa sungkan jika harus mengabaikan perintah kating atau kakak tingkat. Seorang Maba biasanya akan melakukan apa saja sebagai bentuk rasa hormat.

Dulu, ketika saya Maba pun begitu. Di suruh berfoto di depan Kedubes Nigeria, belanja barang-barang aneh sampai jutaan rupiah, menghapalkan lagu kebangsaan Nigeria dan tentu saja atribut-atribut selama Ospek berlangsung.

Kalau yang senior suruh itu masih dalam tahap wajar sih oke. Lah, si Gilang ini menyuruh si Maba dengan permintaan-permintaan aneh bin tidak wajar. Gila gak sih, seorang harus melakban dirinya atau harus membungkus diri dengan kain seolah-olah jadi mayat.

Semua perintah Gilang didasari oleh penelitian ilmiah. Begitu menurut pengakuan korban. Sebagai Maba yang masih unyu-unyu, perintah Gilang seolah biasa-biasa saja. Mungkin saja di benak si Maba atau korban adalah beginilah dunia penelitian atau riset di kampus.

Ternyata semua yang Gilang lakukan adalah bagian dari perilaku seksual menyimpang. Si Gilang terangsang atau fetish dengan apa yang korban lakukan atas apa yang Gilang perintahkan. Kalau menurut saya sih itu udah horror dan creepy, kayak si psikopat yang ingin melancarkan aksinya dengan cara yang seolah-olah halus di depan padahal sangat menyeramkan di belakang layar.

Saya semakin yakin bahwa perliku Gilang ini sudah dalam tahap horror dan creepy bak si psikopat setelah mencari-cari tahu siapa sebenarnya Gilang bungkus itu.

Pertama, Gilang yang berasal dari PTN ternama di Surabaya. Ini bukan salah PTNnya tapi orangnya. Sebagaimana mayoritas mahasiswa di PTN ternama yang rerata cerdas. Yah, tidak mungkin Gilang tidak cerdas karena berhasil menaklukkan PTN ternama dengan saingan yang tentu tidak sedikit.

Sayang sih kecerdasan Gilang ditempatkan bukan pada tempatnya. Ia menggunakan kecerdasan dalam urusan menarik perhatian si korban. Bayangkan saja, si korban kok mau-maunya menuruti apa yang Gilang suruh, apa lagi kalau bukan kemampuan merayu dan membujuk Gilang yang tak ada duanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun