Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siti Fadilah, Aktor di Balik Covid-19 Bukan China atau AS Tapi...

25 Mei 2020   15:03 Diperbarui: 25 Mei 2020   15:02 10852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SS Youtube Deddy Corbuzier

Tentang siapakah pemain yang menciptakan virus mahadasyat ini memang sering diperdebatkan. Padahal WHO sudah menegaskan bahwa virus ini datang dengan tanpa sengaja, jadi tidak ada negara yang bisa disudutkan atau disalahkan.

Pernyataan WHO ini bagai masuk di telinga kanan dan keluar di telinga kiri, sia-sia belaka. Pasalnya Amerika Serikat selalu saja menyalahkan China sebagai biang kerok virus Covid-19 ini.

Amerika Serikat berkaca adanya laboratorium Biologi dengan penjagaan tinggi di Wuhan, begitu pula dengan Israel yang sependapat dengan AS. Investigasi dilakukan namun bukti yang bisa ditunjukkan masih belum meyakinkan publik dunia.

Akibat hal ini, Amerika Serikat kerap kali menyebut Covid-19 sebagai Virus China. Sampai pihak China kebakaran jenggot, China pun menyebut justru AS yang sebenarnya bisa disalahkan karena menyepelekan virus yang datang tanpa disengaja ini.

Perseturuan China dan Amerika Serikat ini masih terus berlanjut, drama saling serang lewat media pun tak pernah berhenti dibicarakan. Dari segala perseturuan yang ada, Siti Fadilah justru berpendapat lain.

Dalam bincang-bincang ekslusifnya dengan Deddy Corbuzier, Siti Fadilah mengungkapkan banyak hal mulai dari Flu Burung, Bill Gates, sampai curhatan dirinya yang dijebak oleh someone sehingga masuk penjara karena korupsi pengadaan alat kesehatan.

Kendati tidak mendapat ijin dari Ditjen PAS Kemkumham untuk mewawancarai Deddy Corbuzier, banyak penonton yang membela Deddy dan Siti Fadilah.

Video yang ditayangkan pada Rabu (20/5) ini telah ditonton lebih dari 3 juta penonton. Banyak reaksi bermunculan atas video kontroversial ini. Lagi-lagi karena status Siti Fadilah yang masih sebagai tahanan yang mana sedang dirawat di rumah sakit.

Dari sekian kontroversinya, saya fokus pada pernyataan Siti Fadilah yang menyatakan bahwa sebenarnya bukan AS atau China dalang dari munculnya Covid-19 ini sehingga menjadi pandemi global yang sangat menggerikan.

Lantas siapa dalangnya?

Siti Fadilah memang tidak menyebut secara spesifik, ia hanya menerka-nerka saja siapa aktor tersebut berdasarkan pengalaman Siti Fadilah sebelumnya dalam menanggani kasus Flu Burung. Menurutnya, aktor di balik Covid-19 bisa saja berhubungan dengan aktor Flu Burung.

Siti Fadilah menduga bahwa yang terlibat bukanlah sebuah negara melainkan sebuah kelompok yang memiliki kuasa dan dana cukup banyak. Bisa jadi yang menciptakan virus Covid-19 adalah mereka yang berhasil menciptakan vaksin.

Menurutnya, dengan adanya komersialisasi vaksin justru akan menimbulkan pertanyaan tersendiri bahwa kelompok yang memperjual belikan vaksin nantinya memiliki kemungkinan kuat bahwa kelompoknyalah yang bertanggung jawab terhadap virus.

Lantas siapa kelompok yang dimaksukd Siti Fadilah?

Lagi-lagi Siti Fadilah tidak menyebutkannya secara spesifik, ia hanya berkaca pada kasus Bill Gates yang pernah berbicara mengenai industri vaksin miliknya jauh sebelum virus Flu Burung eksis di dunia nyata. Menurutnya Bill Gates yang seorang ahli komputer ini  patut untuk dicurigai karena dia seorang pembisnis global.

Dari semua pernyataan Siti Fadilah, saya menyimpulkan bahwa seorang mantan Menteri kesehatan saja mempercayai adanya teori konspirasi. Apalagi kita sebagai masyarakat biasa.

Teori konspirasi memang sangat seksi untuk dibicarakan karena teori ini memungkinkan adanya aktor besar yang benar-benar bisa mengendalikan dunia.

Tapi terlepas dari itu semua, kita pun tak bisa buru-buru menyimpulkan segala sesuatu ini harus didasari atas teori konspirasi. Sebagai masyarakat yang cerdas, seharusnya kita melihat data yang ada.

Data-data akademis pasti telah melalui proses panjang, dari sebatas isu menjadi verifikasi kebenaran. Yah, meskipun tidak ada kebenaran mutlak dalam sebuah ilmu pengetahuan, karena kebenaran hakiki hanya milik Tuhan yang Maha Kuasa.

Namun, anda pilih mana, teori konspirasi yang dibicarakan oleh mantan menteri yang mendekam di penjara tanpa adanya laboratorium atau data dari ilmuwan Biologi yang selalu bekerja di laboratorium dengan data-data dari seluruh dunia?

Silahkan dijawab sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun