Mohon tunggu...
Musa Al Kadzim
Musa Al Kadzim Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Malang Jurusan Teknik Informatika

Penulis baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

IT Governance : Perisai Inovasi atau Jerat Prosedural?

11 Mei 2025   15:00 Diperbarui: 11 Mei 2025   15:00 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika Gagasan Harus Antri Melewati Lorong Birokrasi


Tata kelola TI seharusnya menjadi fondasi strategis yang menjamin teknologi memberi nilai dan melindungi bisnis dari risiko. Namun di banyak perusahaan, realitasnya berbeda. Framework governance justru dilabeli sebagai "penghambat inovasi", bukan penjaga nilai. Alur birokratis, persetujuan berlapis, dan ketakutan pada audit sering membuat tim teknologi frustrasi dan bisnis kehilangan momentum.

Apakah ini karena miskonsepsi? Atau memang sudah saatnya kita mempertanyakan bagaimana tata kelola TI dijalankan?

Visualisasikan ini: sebuah tim digital menemukan ide jitu untuk menyederhanakan pengalaman pelanggan. MVP (minimum viable product) sudah diuji, siap dipasarkan. Namun ternyata, untuk melangkah ke tahap eksekusi, mereka harus:

  • Melewati rapat steering committee

  • Lulus uji risiko yang lambat dan formalistik

  • Menyesuaikan dengan kebijakan lama yang tak lagi relevan

  • Menunggu persetujuan dari unit-unit yang tidak memahami konteks solusi

Hasilnya? Momentum hilang. Inisiatif kehilangan energi. Peluang disambar kompetitor yang lebih adaptif. Inilah momen ketika governance bukan menjadi penjaga mutu, tapi pembunuh potensi.

Governance yang Digiring oleh Rasa Takut

Framework seperti COBIT dan ISO 38500 dirancang untuk memberi arah dan struktur. Tapi jika implementasinya dibingkai oleh rasa takut---takut audit, takut regulator, takut gagal---maka yang lahir adalah organisasi yang membunuh ide sebelum diuji. Inovasi dikuliti prosedur hingga kehilangan bentuk aslinya. Progres diganti dengan kehati-hatian yang berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun