Semalam, ramai di group whatsapp sekolah, esok pengawas sekolah kami akan berkunjung. Berita ini di share oleh kepala, sekolah kami yang saat ini ada di ibukota provinsi karena anaknya sakit, tapi itu tak menyurutkan, niat kami untuk bertemu dengan Bapak pengawas kami yang kami anggap orang tua kami.
Saya pun pagi pagi berangkat meninggalkan rumah, sabtu sekolah kami tetap masuk, karena di sekolah masih berlaku 6 hari kerja walaupun sekolah lain 5 hari kerja. Itulah perbedaan yang saya rasa tak jadi masalah bagi guru-guru di sekolah ini. 30 menit setelah saya tiba di sekolah, mobil Bapak pengawas pun tiba, mobil yang menemaninya selama jadi pengawas di Dinas Pendidikan Provinsi ini membelah gunung untuk menjangkau sekolah dibawah pengawasan beliau.
Â
Beliau tak semuda dengan ilmunya yang selalu di upgrade atau diperbaharui, kami saja terkadang malu karena beliau seperti kamus yang hebat yang didukung penuh dengan pengalaman yang bisa memotivasi kami untuk berbuat. Sebelum pertemuan, Bapak pengawas dijamu dengan sarapan pagi, usai itu baru dimulailah pertemuan.Â
Di pertemuan itu beliau membahas tentang penilaian akhir semester, dan penerimaan siswa baru serta kebaikan kelas, beda itu bu, pak, "penilaian normal dengan penilaian masa pandemi", pesan beliau pada semua guru yang hadir. Berbagai contoh dan cerita pengalamannya menjadi pengawas dan guru menjadi bumbu pertemuan sehingga pertemuan itu tak terasa berjalan alot. Selesai pertemuan beliau pun melanjutkan perjalanannya hati itu. Makasih atas kedatangannya pak.Â
Semoga ilmu dan nasehat serta motivasi yang diberikan selalu akan kami ingat untuk kemajuan kami dan sekolah ini. Sehat selalu bapak kami Drs. Muhammad Tahir. M. Pd. Semenjak beliau menjabat sebagai pengawas di sekolah kami, support dan dorongan untuk  maju selalu ia berikan hingga sekolah kami sekarang lebih dikenal karena prestasi. Itu semua karena peran pengawas yang intensif mendampingi kemajuan sekolah kami.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi semuanya
Salam Literasi, GBC