Mohon tunggu...
Mita
Mita Mohon Tunggu... Administrasi - -

Just share my thoughts

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Midsommar" (Tanpa Sensor)

21 Oktober 2019   20:21 Diperbarui: 22 Oktober 2019   09:19 2293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Walaupun pasti banyak yang sudah menonton film Midsommar di bioskop yang banyak kena sensor tapi tetap saya kasih warning Spoiler Alert di artikel ini karena saya akan membahas film Midsommar versi uncut alias yang tanpa sensor. Dan Berhubung udah ga tayang di bioskop tapi kalian masih tetap bisa nonton di manalah yaa pasti kalian udah paham sama rahasia umum ini hehe. Bagi yang belum nonton sama sekali karena alasan ga ngerti ini film apaan atau alasan terlalu ngeri dan ga berani untuk nonton okelah saya ceritain aja ya. Tapi kalau ada yang masih punya niat buat nonton karena penasaran kenapa film ini lagi dibahas banget, baca dulu artikel ini as long as ga keberatan dengan spoiler yaa itung-itung persiapan mental udah tau bakal nemuin adegan apa di film ini. Let's check it out.

Midsommar adalah film horror yang ga ada hantunya sama sekali. Horrornya beda dengan film horror pada umumnya di mana suasana yang mencekam pada malam hari di suatu tempat yang angker. Midsommar menyajikan film horror pada siang hari di mana lokasi di sebuah desa yang indah, penduduk yang "ramah", dan suasana penuh dengan bunga-bunga.

Cerita berawal dari empat sahabat dari Amerika yaitu Christian, Pelle, Mark, dan  Josh yang berencana untuk pergi ke kampung halaman Pelle di Swedia pada musim panas untuk berlibur sekaligus mencari bahan untuk thesis mereka di mana mereka belajar antropologi. Christian mempunyai pacar bernama Dani yang selalu dilanda stress dan cemas karena masalah keluarga, dan hal ini yang membuat hubungan antara Dani dan Christian diambang perpisahan. Untuk memperbaiki hubungan mereka, Christian mengajak Dani untuk ikut ke Swedia bersama teman-temannya.

Pelle menceritakan di desanya sedang diadakan festival yang sangat penting karena festival tersebut diadakan 90 tahun sekali. Sesampainya di sana mereka dan para turis lainnya disambut baik oleh warga lokal setempat. Mereka kira akan mengalami hal yang menyenangkan namun yang terjadi adalah petaka. Mereka tidak menyangka ada di tengah-tengah masyarakat barbar.

  1. Adegan ngeri yang pertama, di mana ada satu orang kakek-kakek dan satu orang nenek-nenek yang mengorbankan dirinya sendiri dengan suka rela lompat dari tebing yang tinggi. Apa yang mereka lakukan adalah bagian dari ritual  dalam festival tersebut. Mereka yang lompat dari tebing disaksian oleh para warga dengan riang hati. Si nenek seketika langsung tewas di tempat begitu tubuhnya mendarat di tanah bebatuan. Namun si kakaek masih hidup dengan patah kaki. Karena tidak berhasil mati, maka warga memukul wajah si kakek dengan palu sampai hancur. Adegan si kakek di pukul palu besar sangat eksplisit. Benar-benar sangat gila.
  2. Lagi-lagi sacrifice. Kali ini seorang anak kecil yang mengajukan diri sendiri berkorban untuk ditenggelamkan ke dasar sungai dengan cara tubuhnya ditindih dengan batu besar. Para warga pun kagum dengan "keberanian" anak itu. Namun ritual aneh ini diurungkan karena Dani berhasil mencegah agar anak itu tidak dilempar ke sungai.
  3. Mark buang air kecil di sebuah pohon yang ternyata adalah pohon yang dikeramatkan oleh warga setempat. Alhasil ia menerima "hukuman" dengan cara wajahnya dikuliti.
  4. Ternyata Christian disukai oleh seorang gadis lokal bernama Maya. Dari pertama mereka bertemu, Maya sudah mengincar Christian. Ia pun menaruh suatu benda yang tertulis semacam mantra cinta di bawah tempat tidur Christian. Mungkin kalau di Indonesia semacam  pelet kali ya. Yang lebih ekstrim lagi Maya menaruh rambut kemaluannya di minuman Christian. Para tetua di sana mendukung Maya. Namun Christian menolak karena ia datang ke desa itu sudah bersama dengan seseorang. Mereka tidak memaksa Christian untuk menikahi Maya tetapi harus bersedia untuk bersetubuh denga Maya. Meskipun menolak namun Christian pun tetap melakukannya yang sudah di bawah pengaruh.
    Memang ngeri ya kalau pergi ke suatu tempat lalu ada orang lokal yang nyantol, apalagi kalau sampai berani nolak.
    Saat Christian dan Maya sedang melakukan di sebuah ruangan, mereka dikelilingi oleh wanita-wanita warga setempat. Sembari paduan suara mereka semua telanjang menyaksikan Christian dan Maya. Dan ketika Maya mendesah mereka mengikuti desahan Maya secara seksama. Benar-benar adegan yang disturbing banget.
  5. Seorang turis yang paling menentang tindakan-tindakan sadis masyarakat di sana, diam-diam ia "dihilangkan" dengan cara tubuhnya digantung di kandang ayam dengan belakang tubuh yang dirobek sehingga keluar tulang-tulangnya.
  6. Christian dan orang lain termasuk teman-temannya dijadikan korban persembahan. Mereka di tempatkan di sebuah bangunan penuh dengan jerami lalau dibakar hidup-hidup. Saat para warga meyaksikannya mereka berteriak dan menjerit. Duhh... bener-bener disturbing banget sumpah dengernya. Aneh tapi creepy.


Menurut saya film ini agak membosankan karena durasi film yang hampir 3 jam. Horror yang ditampilkan berupa kengerian dan kesadisan, dengan durasi yang selama itu memang bikin bosan jika tidak ada scene yang mengacu adrenalin seperti film horror atau thriller pada umumnya.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun