Sudah 20 tahun lebih, Hard Rock Cafe berkembang ke seluruh dunia. Cafe yang semula didirikan di London oleh dua pemuda Amerika, kini menjadi salah satu Franchise terkenal di dunia. Kini berkembang, selain Cafe ada Hotel dan toko.
Selalu berada di lokasi strategis. Indonesia memiliki dua Hard rock, di Jakarta dan Kuta Bali. Bahkan di Kuta dilengkapi dengan hotel yang berkelas.
Hard Rock tepi danau Bucharest, Sebagaimana Hard rock hard rock Cafe yang lain, dihiasi memorabilia foto, instrument dan acesories para artis Rock. Gitar dan foto foto unik para artis menjadi pajangan.
Tentu saja, yang menjadi buruan adalah barang dagangan di tokonya. All Ages shop. Menjual produk untuk semua usia, laki perempuan. Kaos, topi, jaket, baju dan pernik pernik lain. Ada teman yang fanatik, kolektor kaos hard rock.Â
Di kota manapun yang ada hard rock, harus didatangi dan beli kaosnya. Ybs tidak menerima oleh oleh, pinginnya beli sendiri di tokonya. Tidak tahu sudah berapa ratus kaos koleksinya.Â
Di seluruh dunia ada sekitar 200 hard rock Cafe. Sebenarnya kalau mau, hanya perlu waktu satu jam untuk mengkoleksi kaos hard rock hampir seluruh dunia. Datang saja ke Mangga dua. Beres.
Dari Hard rock, kami makan siang di resto tepi danau yang luas dan artistik. Sambil menikmati makanan khas Rumania, juga di gelar pertunjukan musik dan tarian tradisional. Tariannya lebih dinamis daripada Bulgaria folk di Kapal, dan penarinya juga lebih good looking.
Usai makan siang, Kami menuju Ceusescue Mansion. Rumah tinggal Ceusescue di Bucharest. Rumahnya luas, namun kurang artistik. Kran Kran kamar mandi dari emas, sepertinya jadi berlebihan bagi anak petani miskin yang ingin memajukan rakyatnya itu.
Ceusescue mansion , kesannya jadi seperti rumah tumbuh yang sumpek. Ruang ruang kecil berliku, beratap rendah. Dan mendengar cerita bagaimana Ceusescue menjadi paranoid, karena takut kehilangan kekuasaan dan dibunuh, kesannya rumah ini seperti tempat tinggal yang kaku, sepi dan menyedihkan. Bak Penjara ketakutan.
Selesai di Ceusescue mansion, kami lanjut menjelajahi jantung kota tua Bucharest. Hanya pejalan kaki diperbolehkan melintas di area ini. Sore itu, Cellu membawa kami menelusuri promenade dan gang kota tua yang mulai rame. Kafe pinggir jalan berjejeran, Artistik, unik dan juga eklektik . Di pintu masuknya gadis gadis cantik mengundang ramah.
Pengamen pengamen jalanan, beraksi dengan masing masing keahlian dan daya tariknya menangguk untung. Bangunan bangunan kuno, megah indah berjejeran. Sebagian besar masih di fungsikan. Di salah satu jalan, Cellu menunjukkan penutup saluran air bersimbol kota Bucharest kuno. Lempengan lingkaran baja itu bergambar elang, simbol Rumania.