Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Trip

Menyusuri Balkan, Catatan Perjalanan 2

3 September 2018   19:05 Diperbarui: 6 November 2021   10:56 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sarajevo. Dokpri
Sarajevo. Dokpri
img-20200629-wa0044-compress72-5efaa8fc097f363b49638cd2.jpg
img-20200629-wa0044-compress72-5efaa8fc097f363b49638cd2.jpg

Sarajevo old city, Bosnia. Dokpri
Sarajevo old city, Bosnia. Dokpri
Perut lapar tidak bisa menanti, keinginan dan harapan silakan sabar menunggu.

Sebelum menjelajah kota tua Sarajevo, kami harus terlebih dahulu nge charge tenaga. Makan siang di restoran lokal antik. Di tepi danau kecil, pinggiran kota Sarajevo.

Restoran itu menyajikan makanan lokal. Dengan urutan penyajian ala Eropa barat, yakni apetizer, sup, main course dan ditutup dengan dessert. 

Sayuran salad segar Bosnia menjadi pembuka dengan berbagai pilihan topping. Dilanjutkan dengan sup creme lembut bercinta rasa khas. Gongnya adalah main course serba daging domba bakar ala Bosnia. Sebagai penutup adalah semacam es krim namun bukan es krim dan enaknya tak kalah. 

Santap siang cukup Jumbo itu mengalirkan energi baru ditubuh para travelers senior. Modal penting untuk meneruskan perjalanan. 

Duduk di outdoor restoran asri, di elusi angin siang sepoi sepoi Sarajevo. Memandangi danau kecil jernih berlatar belakang bukit menjulang cantik. Sungguh nikmat. 

Sarajevo adalah titik awal petualangan yang akan berlangsung cukup panjang. Selama 2 minggu. Pasti raga, jiwa dan pikiran perlu ditata dan di charge dari waktu ke waktu. Baik dengan makanan, minuman, vitamin, suplemen. Dan juga suasana enak, joke joke dan guyonan.

Restoran lokal itu dirancang alami, menyatu dengan alam sekitar. Out door nya dibawah rerimbunan pepohonan yang diatur rapi. Dibatasi dinding batuan yang berhadapan langsung dengan Danau.. 

In door, di ujung ruangan restoran ada panggung kecil permanen. Lengkap dengan instrumen instrumen lokal yang tertutup kain. Konon baru pada malam hari, instrumen instrumen itu baru dibuka untuk dimainkan. Mengiringi performance tarian dan nyanyian budaya Bosnia. 

Pohon besar dibiarkan hidup, tumbuh di tengah ruangan. Menembus atap menjadi pelengkap alami resto yang ikonik. Di sudut sana, piano kusam mengisi ruangan. Piano itu kelihatan kuno dan tua. Namun nampak masih kuat. Membisu tegar, telah menjadi saksi masa perang dan damai di Bosnia yang panjang. 

Makan siang, dengan main course domba grilled yang kenyal kenyal manis itu berakhir cepat. Jepretan hape sana sini mewarnai suasana yang tetap meriah meski tubuh tubuh lelah. Mengabadikan even dan sineri langka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun