*Hembusan Angin Cemara Tujuh 32*
Di kamarnya malam itu, di lantai lima Dormitori kampus , Sutopo masih merasa sedih, kenapa Deni sahabat baiknya ini harus tidak lulus, dan mesti kembali ke Tanah Air tanpa predikat yang didambanya , MBA bidang IT.
Telah setahun mereka bersama sama mengalami suka duka di negeri kincir angin ini. Persahabatan yang semakin erat. Bahkan mereka harus sering apel bersama ke rumah keluarga Om Jefri.
Sejak malam gathering warga Indonesia , di awal kedatangan mereka di Rotterdam, hubungan Deni dan Helen serta Topo dan Marieska semakin dekat. Tak berapa lama kemudian, mereka berpacaran dengan kakak beradik itu. Deni dengan Helen dan Topo dengan Marieska.
Kepulangan Deni, membuat Sutopo sangat kehilangan. Akhirnya Sutopo hanya bisa mendoakan dan berharap, mudah mudah mudahan perusahaan tidak memberi sanksi kepada Deni. Karena seingatnya di klausula ikatan dinas tidak ada pengaturan konsekuensi kalau tidak lulus.
Hari hari berlalu penuh kesibukan dengan aktivitas kampus yang meningkat, tugas tugas yang semakin banyak, menumpuk.
Setelah dua minggu tinggal di Seamans House, mereka pindah kos di rumah warga Indonedia di Rotterdam. Untuk pulang pergi ke Kampus, mereka membeli sepeda bekas murah.
Setengah jam mengayuh sepeda ke Kampus, pada mulanya menyenangkan dan romantis. Namun menjadi berat, ketika musim dingin tiba, apalagi saat Rotterdam sangat berangin.
Akhirnya mereka pindah ke Dormitori yang berada di komplek kampus. Meskipun sedikit mahal sewanya dan harus menyiapkan makanan sendiri, namun jauh lebih  membantu kelancaran studi mereka, karena bangunan Dormitori ini tersambung dengan bangunan ruangan ruangan perkuliahan. Ke tuang kuliah hanya butuh berjalan kaki tiga menit.
Puspa sempat berpacaran dengan Julian, teman sejurusannya di Finance. Yulian adalah mahasiswa yang berasal dari Yunani. Teman temannya melihat mereka berpacaran begitu serius. Mesra di kantin, mesra di ruang kuliah, dan juga ceria diacara acara bersama mahasiswa. Selalu nempel erat kayak prangko nempel di amplop.
Tapi romansa itu kandas, Julian ketahuan sudah punya isteri. Suatu siang , istri Julian datang ke Kampus, terbang jauh dari Athena Yunani untuk bertemu Puspa.