Mohon tunggu...
Mulyadi SH MH
Mulyadi SH MH Mohon Tunggu... Penulis

Dengan menulis pemikiran kita dapat tersampaikan, menulis juga merupakan senjata intelektualitas

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Elpiji 3 Kg Jakarta: Harga Resmi Jadi Lelucon, Subsidi Jebol untuk Tambal Ember Bocor, dan Mafia Gas Berpesta Pora

26 September 2025   19:11 Diperbarui: 26 September 2025   19:19 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi akibat HET lpg 3kg tidak kunjung di perbaharui oleh Pemda DKI Jakarta

Menyesuaikan HET resmi ke level Rp19.000 hanya akan melegalkan harga yang sudah ada, memotong keuntungan pasar gelap, dan yang terpenting, menghentikan pendarahan kuota ke luar Jakarta. DPRD DKI Jakarta melalui Komisi B telah berulang kali meneriakkan urgensi ini, mendesak Pemprov untuk segera merevisi Pergub usang tersebut.

Pertanyaannya kini bukan lagi "kapan harga akan naik?", tetapi "untuk siapa kebijakan harga fiktif dan solusi tambal sulam ini sebenarnya dipertahankan?".

Saat warga miskin dipaksa membayar "harga preman" untuk kebutuhan pokok dan anggaran negara terus terkuras, kelambanan Pemprov DKI untuk bertindak bukan lagi bentuk kehati-hatian, melainkan sebuah pembiaran yang merugikan semua pihak kecuali para penjahat. Jakarta butuh pemimpin yang berani mengobati penyakitnya, bukan yang hanya sibuk mengelap lantai yang basah karena keran yang dibiarkan bocor.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun