Mohon tunggu...
Muliadin Iwan
Muliadin Iwan Mohon Tunggu... -

Mahasiswa SKI/FAH/UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perkembangan Hubungan Bilateral Indonesia dan Yordania

12 Februari 2015   16:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:21 1397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perkembangan Hubungan Bilateral Indonesia dan Yordania (1950-Sekarang)

Yordania merupakan salah satu negara sahabat Indonesia, negara yang berbentuk monarki ini merupakan negara yang sangat strategis karena letaknya yang berada ditengah tengah negara Timur Tengah. Yordania menjadi negara ditimur tengah yang tanpa gejolak. Kedekatannya dengan Israel menjadi hal penting untuk menjaga keutuhan negaranya dari intervensi negara lain.

Dilihat dari sejarahnya, Indonesia memiliki kedekatan historis dan juga kedekatan sosial-budaya dengan negara-negara di Timur Tengah, termasuk Yordania. Hubungan diplomatik Indonesia – Yordania dimulai pada tahun 1950 dan sejak saat itu, hubungan bilateral telah berkembang dengan baik. Diyakini terdapat banyak ruang bagi kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama di berbagai bidang.

Raja Yordania Abdullah Bin Al-Hussein (Abdullah II) telah melakukan kunjungan kerja ke Indonesia dua kali, yaitu pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Kunjungan pertama pada 12-13 Oktober 2005.Sementara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah melakukan kunjungan balasan ke Yordania pada 2-3 Mei 2006.

a.Kunjungan Pertama Raja Yordania di Indonesia

Pada kunjungan pertama, kedua kepala negara sudah menandatangani beberapa MOU kerjasama yang penting terutama dibidang ekonomi dan pertanian, investasi para investor dari Yordania pada perkebunan kelapa sawit di Kalimanta telah berjalan. Kunjungan kedua ini tentu sangat berarti bagi kedua negara karena akan menentukan masa depan dan komitmen keduanya.

Bagi Presiden SBY tentu berharap kerja sama yang sudah dilakukan saat ini bisa diteruskan oleh presiden selanjutnya. Penguatan kerjasama dibidang perdagangan, investasi, pertahanan dan sosial budaya akan menjadi fokus dalam meningkatkan perekonomian kedua negara, dan yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana menyelesaikan konflik berkepanjangan di kawasan Timur Tengah seperti di Suriah dan Mesir.

b.Kunjungan Kedua Raja Yordania ke Indonesia

Raja Yordania, Y.M. Abdullah Bin Al-Hussein, melakukan kunjungan kerja ke Indonesia pada tanggal 25-26 Februari 2014. Ini merupakan kunjungan kedua Raja Abdullah II ke Indonesia selama masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri, Teuku Faizasyah, Senin, 24 Februari 2014, salah satu agenda kunjungan Raja Yordania adalah melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden SBY.

Dalam pertemuan tersebut, kedua kepala negara akan membahas upaya peningkatan kerjasama bilateral Indonesia-Yordania di berbagai bidang, antara lain terkait perdagangan, investasi, pertahanan, dan sosial budaya.

Selain itu, kedua kepala negara akan membahas perkembangan terkini di masing-masing kawasan, utamanya di Timur Tengah. Pertukaran pikiran antara kedua kepala negara mengenai isu-isu kawasan tersebut juga sangat penting sebab Yordania saat ini menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

"Kunjungan kedua kalinya Raja Yordania ke Indonesia mencerminkan kesungguhan komitmen untuk semakin mempererat hubungan kedua negara, yang sejatinya selama ini telah terjalin dengan baik," ujar Faizasyah dalam siaran persnya.

1). Kerjasama Bidang Perdagangan dan Perekonomian

Indonesia merupakan mitra perdagangan terbesar Jordania di Asia Tenggara dengan nilai perdagangan mencaiap 500 juta dolar Amerika Serikat dan investasi 200 juta dolar AS.

Hubungan perdagangan Indonesia dan Yordania menunjukan peningkatan yang signifikan, pada tahun 2013 tercatat 439 juta dollar AS. Adapun ekspor Indonesia ke Yordania antara lain Kayu dan olahannya, textile, garment oil, furniture, kopi dan teh. Sedangkan Indonesia mengimpor dari Yordania seperti potash, fosfat, garam dan produk lainnya yang dihasilkan dari laut mati.

Tercatat total investasi Yordania di Indonesia mencapai 211,9 juta dollar AS, dan Yordania merupakan negara investor terbesar ke-15 di Indonesia. Sementara itu, impor Indonesia dari Yordania adalah potash, fosfat, garam, dan produk-produk dari Laut Mati. Sementara itu di bidang investasi, total investasi Yordania di Indonesia tercatat sebesar 211,9 juta doliar AS dengan beberapa proyek di Jawa Timur dan Jakarta.

Pemerintah Indonesia memanfaatkan Jordania sebagai pintu akses untuk memasuki pasar ekspor di kawasan Timur Tengah, terutama bagian utara meliputi Mesir, Palestina, Libanon, Sirya dan Irak. Apalagi Jordania saat ini merupakan salah satu negara di kawasan ini yang situasi politiknya lebih stabil, pertumbuhan ekonomi yang meningkat dari waktu ke waktu. Keberhasilan Jordan menjaga iklim politik mendorong peningkatan neraca perdagangannya negara itu tidak hanya dengan Indonesia tetapi dengan sejumlah negara di kawasan itu.

Pertumbuhan ekonomi Yordania sangatlah kuat, di bawah kepemimpinan Raja Abdullah II pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Yordania sebesar 6% per tahun. Keberhasilan ini tentu tak lepas dari beragam upaya dibidang ekonomi yang telah dilakukan Raja Abdullah II. Sebagai negara sahabat hubungan kedua kepala negara sangatlah baik, ini adalah kunjungan Raja Abdullah II ke dua selama Presiden SBY menjabat.

2). Dalam Bidang Pertahanan

Pemerintah Indonesia dan Yordania tertarik untuk mengembangkan kerjasama di bidang pertahanan yang selama ini telah terjalin dengan baik. "Ada keperluan untuk meningkatkan kerja sama pertahanan dalam artian transfer teknologi dan pengembangan," kata Staf Khusus Presiden bidang hubungan internasional Teuku Faizasyah usai pertemuan bilateral antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Raja Yordania Abdullah Bin Al-Hussein (Abdullah II) di Istana Merdeka Jakarta, Rabu. "Selanjutnya akan ada delegasi yang datang, mereka akan menyampaikan konsep paper bidang kerjasama pertahanan apa yang akan dibangun kedua negara," lanjut Faizasyah.

3).Dalam Bidang Pendidikan


Utusan Raja Yordania, Umar Mukhty menyatakan kunjungannya ke Indonesia untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Yordania dan Indonesia dalam bidang pendidikan. Menurutnya, silaturahim ini merupakan kelanjutan dari kunjungan Raja Yordania ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Hal ini disampaikan Mukhty usai diterima Menteri Agama Suryadharma Ali, di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (29/4/2014). Saat menemui Menag, Mukhty didamping Rektor Universitas Islam Assyafi’iyah Tutty Alawiyah dan Direktur Penerangan Agama Islam (Penais)  Euis Sri Mulyani.

Dalam konteks hubungan bilateral antara Indonesia-Yordania, menurut Mukhty, pihaknya menjajaki kerja sama di bidang turisme, pendidikan, dan lain-lain. Mukhty yang juga pendiri lembaga persahabatan Yordania-Indonesia mengatakan, selama berada di Indonesia dia telah mengunjungi tempat bersejarah di Indonesia, termasuk berkunjung ke kampus Assyafi’iyah. “Banyak tempat wisata dan tempat bersejarah di Indonesia yang nantinya akan disebar-luaskan melalui media massa Yordania, dan penyebaran melalui melalui jaringan satelit,” papar Mukhtyseperti dikutip Kemenag, Rabu (30/4/2014).

Menurut dia, dalam pembicaraan dengan Menag juga dibahas seminar tentang‘Peradaban Islam dan Perdamaian’yang akan diselenggarakan di Yordania pada tahun depan. “Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam memiliki peran besar dalam mengangkat peradaban Islam di dunia internasional, dan juga menciptakan perdamaian dunia,” papar Mukhty.

(Muliadin Iwan)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun