Saat ini di tahun 2015 Semua PNS (pegawai negri sipil) di lingkup Pemkot Tangerang Selatan sedang di sibukkan dengan persiapan mengikuti ujian sertifikasi pengadaan barang dan jasa yang melalui surat edaran walikota , semua PNS eselon II keatas akn dipotong Tunjangan nya (TPP) periode Juni - Juli esok, bila tidak lulus ujian Sertifikasi Pengadaan Bar-Jas.
Memang harus diakui , banyak pejabat daerah seperti Camat ,Kabag di lingkup Sekretariat Daerah bahkan Kepala Dinas yang belum lulus mengikuti ujian tersebut ,entah faktor apa yang membuat para pengguna anggaran itu justru belum miliki kemampuan Pengadaan Barang dan Jasa yang bersertifikat dari LKPP.
Namun bukan itu tujuan penulisan ini, semangat berkarya , pelayanan prima kepada publik adalah contoh baik untuk di teladani dari para birokrat yang memang tekun melaksanakan pekerjaannya.Dari beberapa sumber yang di himpun, malah ada beberapa PNS yang dengan sengaja tidak lulus ujian tersebut dengan alasan " karena tidak ingin menjadi Panitia Pengadaan Barang dan Jasa" kata DI, salah seoerang PNS Di Disdukcapil Kota Tangsel, lain lagi pendapat Asep pejabat dari RSUD Kota Tangsel ,dirinya setuju dengan kebijakan pemotongan TPP itu untuk memotivasi Pegawai, namun mesti ada reward pula untuk mereka yang lulus seperti peningkatan jumlah tunjangan, ujar Asep.Namun bagi kami warga dan juga jurnalis serta pengamat di pemerintahan Kota Tangsel ,ada satu figur dari PNS yang terlihat santai dan mengalir mengikuti tugas dan amanah dari pimpinan seperti Sapta Mulyana. Kasie PAUD dari Dinas Pendidikan Kota Tangsel ini.
Dikalangan para aktivis bidang pendidikan , lsm dan juga wartawan, figure Sapta Mulyana di Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, bukanah hal yang aneh, bila dirinya terlihat sedang bersama para pendidik anak usia dini di lembaga PAUD yang jumlahnya sekitar 598 terdiri dari TK (taman kanak-kanak), TPA (tempat penitipan anak), KB (kelompok bermain) dan lain-lain di Kota tangerang selatan dan memberikan pembinaan sebagai Kasie PAUD.
Lalu dalam hari sama ,Sapta Mulyana bisa saja ikuti rapat dengan Satpol PP dan Kepolisian setempat terkait tugas negaranya sebagai Penyidik Pegawai Negri Sipil yang bertugas melakukan penegakan PERDA ( Peraturan Daerah).Kemudian , kehadiran, sambutan dan pembinaan dari beiau pasti akan diminta sebagai Wakil Ketua BinaWasa (pembinaan Dewasa )Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Di Kota Tangerang Selatan.Aktifitasnya patut di berikan apresiasi setinggi-tingginya mengingat hubungannya dengan masyarakat dari berbagai elemen, dari anak kecil di bawah umur , para adik-adik pramuka , pelajar hingga para PNS yang patut di pantau dari pelanggaran Peraturan Daerah yang berlaku di kota tangerang selatan.
Meski begitu, Sapta Mulyana mengatakan kepada wartawan , dalam tugasnya sebagai PPNS ,dirinya tidak menutup kemungkinan untuk turut menangani kasus pidana dan lain-lain sebagaimana layaknya polisi umum, karena kordinasinya yang rutin dengan aparat kepolisian.”Saya hanya melakukan penegakan PERDA, dan berkordinasi bersama Satpol PP dan kepolisian , namun tidak menutup kemungkinan bila ada pelanggaran pidana di luar institusi PNS , saya siap menindak lanjutinya karena sudah tugas kami sebagai penyidik untuk berkordinasi sebagai penegak hukum ” ujar Sapta Mulyana beberapa waktu yang lalu saat di temuia wartawan.
Dalam kesempatan itu , kepada wartawan, Sapta Mulyana menjelaskan, dirinya terbuka menerima laporan dan juga pengaduan masyarakat terkait adanya dugaan kode etik atau pelanggaran peraturan dari para pegawai negeri sipil di lingkup Pemerintahan Kota Tangsel, dan dirinya siap melakukan penyidikan berdasarkan bukti-bukti yang akurat.
Dan, sebagai Kasie PAUD Bidang PNFI (Pendidikan Non formal dan Informal) Dindik Tangsel , Sapta Mulyana siap membantu semua lembaga PAUD dan memang sudah menjadi tugasnya untuk selalu memberikan pengawasan dan pembinaan Pendidikan anak usian dini sesuai amanah jabatan yang di percayakan pimpinan kepadanya.
